ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM PADA PASANGAN USIA SUBUR BERDASARKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kedurus Kota Surabaya)

Indonesia menduduki peringkat keempat dalam penggunaan kontrasepsi dibandingkan dengan Negara ASEAN. Kontrasepsi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk mencegah terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi atau kehamilan) atau mencegah terjadi penempelan sel telur yang dibuahi oleh sel sperma ke dinding rahim. Jumlah akseptor AKDR di Jawa Timur pada tahun 2015 sebesar 27.587 akseptor. Jumlah akseptor di Puskesmas Kedurus Kota Surabaya sebesar 212 akseptor. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim pada pasangan usia subur berdasarkan Theory Of Planned Behavior. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel penelitian yang dilakukan menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 68 akseptor yang terdiri dari 34 akseptor AKDR dan 34 akseptor non AKDR. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai dengan Januari 2017. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara Perceived Behavior Control terhadap Intensi penggunaan AKDR, sedangkan tidak terdapat pengaruh antara Background Factor (usia, pendidikan terakhir, jumlah anak, pengetahuan), Attitude toward the Behavior dan Subjective Norm terhadap Intensi penggunaan AKDR. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa faktor yang mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim pada pasangan usia subur berdasarkan Theory Of Planned Behavior adalah Intensi. Intensi tersebut dipengaruhi oleh Perceived Behavior Control