HUBUNGAN SOCIAL COMPARISON DAN BODY DISSATISFACTION PADA REMAJA PEREMPUAN

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang hubungan antara social comparison dengan body dissatisfaction pada remaja perempuan. Remaja sering membandingkan penampilan fisik khususnya tubuh mereka dengan tubuh orang lain yang terlihat lebih menarik dan ideal. Perbandingan tersebut menjadiparameter utama bagi perempuan untuk mengevaluasi penampilan fisik, yang kemudian mengidentifikasi dirinya apakah sudah sesuai dengan standar ideal tersebut.Hal ini dikarenakan pada saat memasuki usia remaja, perempuan mengalami peningkatan pada lemak tubuh yang membuatnya semakin jauh dari bentuk tubuh yang ideal. Social comparison menurut Festinger (2007) merupakan proses saling membandingkan diri dengan orang lain, sedangkan body dissatisfaction menurut Ogden (2007) adalah pikiran atau penilaian negatif individu terhadap bentuk tubuhnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuisioner online, dimana variabel social comparison menggunakan instrumen pengukuran Body Comparison Scale oleh Fisher, dkk.., (2002). Dan variabel body dissatisfaction menggunakan pengukuran Body Shape Questionnaire dari Cooper (1987). Subjek pada penelitian ini adalah remaja perempuan berusia 19- 22 tahun yang berdomisili di Surabaya dan yang memiliki IMT Normal-Obesitas. Hasil penelitian ditemukan adanya hubungan positif antara social comparison dengan body dissatisfaction pada remaja perempuan (r = 0,678, p = 0,00). Jadi, semakin sering remaja perempuan membandingkan bentuk tubuhnya dengan bentuk tubuh wanita lain yang lebih menarik, maka akan semakin tinggi pula tingkat body dissatisfaction yang dialaminy