PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT DALAM PENGUKURAN KINERJA PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN DI JAKARTA

Perusahaan yang balk harus memiliki suatu pengukuran kinerja. HasH dari pengl.lkuran kinerja tersebut akan digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titlk dimana perusahaan memerlukan penyesuaian -penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian. Sebelum tahun 1990 an, eksekutif hanya mengukur kinerja perusahaan mereka dari perspektif keuangan (financial measures). Sebagai akibatnya, fokus perbatian dan usaha eksekutif lebih dicurahkan untuk mewujudkan kinerja keuangan, sehingga terdapat kecendenmgan ekselrutif untuk mengabaikan kinerja non keuangan, seperti kepuasan customers, prodnktivitas dan cost-effectiveness process yang digunakan untuk mengbasilkan produk dan jasa, serta keberdayaan dan komitmen karyawan dalam menghasilkan produk dan jasa bagi kepuasan customers. Penguknran kinerja perusahaan yang terpadu menggunakan reranglca Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah sistem manajemen dan pengukuran kinerja penlsahaan yang menjabarkan mis~ visi maupun strategi perusahaan kedalam suatu kerangka kerja yang seimbang atan "balanced" yang terdiri dan empat perspektif, yaitn terdiri dan perspektif keuangan (financial perspective), perspektif pelanggan (customer perspective), perspektifproses bisnis internal (internal business process perspective), dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective). Keuntungan yang akan didapatkan suatu perusahaan atas pendekatan Balanced Scorecard ini adalah suatu posisi strategis untuk bersaing. Tujuan dan penelitian yang ini adalah untuk mengetabui peranan Balanced Scorecard sebagai alat daJam menetapkan posisi bersaing strategis pada perusahaan penerbangan di Jakarta. Penelitian dalam skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Teknik analisis dilakukan melalui pengumpulan data, menganalisis data yang telah dikumpulkan, merancang Balanced Scorecard, serta menarik kesimpulan dan saran. Hasil penelitian menunjukkan pengukuran kinerja yang selama ini dilakukan oleh PT.X adalah banya mengukur dari sisi keuangannya saja, sedangkan kioerja non keuangannya belum pemah di ukur. K.inerja keuangan PT.X diukur dengan menggunakan laporan keuaogan (neraca, Isba I rugi, serta laporan laba ditahan dengan melihat peningkatan atau penurunan pendapatan, biaya, serta laba perusahaan) dan laporan produksi angkutan udara sesuai dengan keputusan menteri perhubungan yang terdapat dalam KM 11 taboo 2001. Saran yang diberikan oleh penulis adaJah sebaiknya PT.X mengukur kioerjanya dengan memperhatikan aspek non keuangan juga, yaitu melalui penggunaan Balanced Scorecard, sehingga suatu posisi bersaing strategis akan dimilik