TINDAK TUTUR DI PONDOK PESANTREN FATHUL HIDAYAH MADURAN LAMONGAN: KAJIAN PRAGMATIK

Keberagaman tindak tutur yang ada dalam suatu tuturan dapat diketahui dengan jelas jika dilakukan pengkajian secara Pragmatik. Pokok pembahasan penelitian ini Tindak Tutur di Pondok Pesantren Fathul Hidayah Maduran Lamongan. Secara khusus penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan bentuk tindak tutur di Pondok Pesantren Fathul Hidayah Maduran Lamongan, (2) mendeskripsikan skala kesantunan berbahasa di Pondok Pesantren Fathul Hidayah Maduran Lamongan. Penelitian ini menggunakan kajian pragmatik, sedangkan teori yang relevan yaitu teori tindak tutur dan teori model kesantunan Brown and Levinson. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan teknik simak, rekam dan catat. Hasil penelitian menunjukkan (1) Bentuk tindak tutur di Pondok Pesantren Fathul Hidayah Maduran Lamongan, terdapat tiga bentuk tindak tutur yaitu: tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi. (2) Skala kesantunan berbahasa di Pondok Pesantren Fathul Hidayah Maduran Lamongan ditentukan oleh perbedaan umur, tingkat keakraban, latar belakang sosiokultural, dan kedudukan asimetrik yaitu pada kekuasaan. Berdasarkan hasil dari analisis data tindak tutur di Pondok Pesantren Fathul Hidayah Maduran Lamongan ditemukan adanya variasi bahasa dalam tuturan di lingkungan pondok pesantren. Deskripsi bentuk tindak tutur di Pondok Pesantren Fathul Hidayah Maduran Lamongan menunjukkan adanya kecenderungan dalam tuturan, yaitu tuturan lebih dominan pada tindak tutur ilokusi. Selain itu, juga ditemukan beberapa tuturan dua bahasa dalam satu tuturan, tuturan yang muncul ini diasumsikan dapat membedakan tuturan di Pondok Pesantren dengan tuturan pada masyarakat umum