Konstruksi Identitas Diri Blogger Pada Blog Tentang Kepustakawanan

Penelitian ini berjudul “Konstruksi Identitas Diri Blogger Pada Blog Tentang Kepustakawanan”. Keberadaan blog tentang kepustakawanan merupakan sesuatu yang unik, karena tema kepustakawanan masih asing bagi mayoritas masyarakat, tetapi terdapat orang-orang yang perduli dan menjadikan topik kepustakawanan sebagai tema tulisan dalam blog mereka. Blog sendiri merupakan ruang virtual sebagai wadah menuangkan gagasan serta sebagai akses knowledge sharing. Oleh karena itu, setiap artikel yang dipublikasikan dalam blog memiliki makna yang coba disampaikan oleh blogger kepada pembacanya. Selain itu, blogger dalam tulisannya juga menuangkan hasrat yang ada dalam diri, sehingga hasrat-hasrat blogger tersebut menunjuk pada “diri”, “aku” yang mengacu pada identitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap identitas berdasarkan representasi makna yang terkandung dalam artikel-artikel yang dipublikasikan oleh blog tentang kepustakawanan. Metode yang digunakan adalah analisis tekstual semiotika Roland Barthes. Semiotika Barthes, memfokuskan pada gagasan signifikasi dua tahap, yaitu denotasi sebagai signifikasi tingkat pertama dan konotasi sebagai signifikasi tingkat kedua. Dengan melakukan pemaknaan konotasi, peneliti dapat memahami penggunaan bahasa kiasan dan metafora yang tidak mungkin dapat dilakukan pada level denotasi, dimana pada tahap konotasi turut berperan konteks mitos. Melalui konteks mitos inilah yang merumuskan pada konstruksi identitas. Disini, untuk mengungkap identitas daripada blogger, peneliti menggunakan pedoman teori psikoanalisis Jacques Lacan. Dalam pandangan Lacanian, identitas dipengaruhi oleh faktor kekurangan „lack‟ yang akhirnya sampai pada hasrat dan merujuk pada “diri”, „aku‟ sebagai individu yang utuh. Dari hasil analisis, peneliti menemukan temuan-temuan sebagai berikut; (1) keilmuan perpustakaan tidak seharusnya dipandang sebelah mata; (2) keilmuan perpustakaan memiliki prospek yang bagus; (3) kecintaan terhadap keilmuan perpustakaan; (4) perpustakaan adalah gudangnya ilmu; (5) pustakawan merupakan wajah sebuah perpustakaan; (6) semangat membaca seyogyanya menjadi sebuah budaya; (7) kecintaan terhadap kegiatan membaca; (8) hasrat kepustakawanan; (9) hasrat berliterasi