PERBEDAAN KECEPATAN ADSORPSI DARAH GOLONGAN O PADA HIDROKSIAPATIT 150-355 μm YANG TIDAK DISTERILKAN DAN YANG DISTERILKAN MENGGUNAKAN AUTOKLAF

Setelah pencabutan gigi, maka resorpsi tulang yang menyebabkan terjadinya penurunan tinggi dan lebar tulang akan terjadi. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan bone graft untuk meningkatkan tinggi dan lebar tulang tersisa. Pada penelitian ini digunakkan hidroksiapatit sebagai alternatif bone graft dikarenakan sifat hidroksiapatit yang biokompatibel dan osteokonduksi. Sifat osteokonduksi dari hidroksiapatit dapat meningkatkan pertumbuhan osteoblast, sehingga pembentukkan tulang dapat terjadi lebih cepat. Dalam pengaplikasiannya hidroksiapatit membutuhkan darah untuk memulai aktivitas osteoblast yang berperan dalam proes pembentukan tulang. Setiap material dalam kedokteran gigi harus dalam keadaan steril dan bebas dari mikroorganisme patogen. Autoklaf merupakan salah satu alat sterilisasi yang umum ditemukan di praktek kedokteran gigi. Tujuan: Untuk membandingkan kecepatan adsorpsi darah golongan O pada hidroksiapatit yang tidak disterilkan dengan yang disterilkan menggunakan autoklaf. Metode: 14 sampel hidroksiapatit 150-355 μm yang belum disterilkan dan 14 sampel hidroksiapatit 150-355 μm yang telah disterilkan dengan menggunakan autoklaf. Semua sampel dimasukkan ke dalam pot kaca yang berisi darah golongan O. Hasil: Hasil analisa data menggunakan tes Mann-Whitney memiliki nilai signifikasi lebih besar dari 0.05 (Sig>0.05). Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakana antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan kecepatan adsopsi yang bermakana antara hidroksiapatit yang tidak disterilkan dengan yang disterilkan menggunakan autoklaf