EVALUASI PENYEBAB TERJADINYA DEFECT DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC SIX SIGMA PADA ERLANGGA PRINTING

Erlangga Printing merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang percetakan tentu saja cacat produk seperti salah cetak, warna tidak sesuai dan lain-lain, merupakan halhal yang tidak dapat dihindari meskipun saat ini Erlangga Printing sudah menggunakan mesin percetakan yang tergolong baru untuk menjalankan bisnisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengendalian kualitas perusahaan dan untuk mengevaluasi penyebab cacat dengan menggunakan metode DMAIC Six Sigma. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif metode studi kasus, sumber data penelitian adalah pemilik perusahaan, karyawan yang terkait dengan dengan bagian produksi dan didukung dengan data-data yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa program pengendalian kualitas yang diterapkan perusahaan masih belum baik, hal itu dibuktikan dengan jumlah persentase cacat yang mencapai 13,62% dimana perusahaan memberi batas toleransi sebesar 10%. Persentase cacat tertinggi dimiliki oleh cacat minor dengan jumlah sebesar 65,10% dengan jumlah 645.439 dan cacat mayor sebesar 34,89% dengan jumlah 345.908 dari total cacat sebesar 991.347 selama periode Maret – April 2016. Rencana perbaikan dengan menggunakan metode DMAIC Six Sigma diambil dari prioritas nilai Risk Priority Number (RPN) yang terdapat pada diagram FMEA sebagai berikut, meningkatkan pengawasan operator pada bagian produksi, menyiapkan kabel timing belt cadangan dan melatih pegawai agar bisa mengganti kabel sendiri, membuat jadwal servis berkala, dan melakukan pengawasan apa saat bak tinta mesin dicuci serta pembuatan standar kebersihan bak tinta, penyampaian keluhan kepada supplier, membeli lemari tambahan untuk penyimpanan kertas, melakukan pengawasan pada bagian produksi, peningkatkan pengawasan operator pada bagian produksi, menambah rak dan diisi dengan gramatur kertas sesuai ukuran ukuran masing-masing agar tidak tertukar, meningkatkan pengawasan operator pada bagian produksi dan membuat kertas petunjuk di setiap mesin agar tidak salah mengoperasikan, meningkatkan pengawasan pada saat pemotongan kerta