PENGARUH VARIASI KONSENTRASI BIOFERTILIZER TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L. var. chinensis) PADA SISTEM HIDROPONIK NFT (Nutrient Film Technique)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biofertilizer dengan berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan dan produktivitas serta nilai Relativity Agronomic Efectivity (RAE) tanaman pakcoy (Brassica rapa L. var. chinensis) yang ditanam secara hidroponik dengan sistem NFT (Nutrient Film Technique). Penelitian ini bersifat eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri atas 9 perlakuan yaitu kontrol positif (pembeian pupuk kimia AB mix 10 mL/1 L larutan nutrisi) dan kontrol negatif (tanpa pemberian pupuk), biofertilizer berkonsentrasi 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, 15 %, 20%, dan campuran biofertilizer dan urin kambing 1:1. Setiap perlakuan terdiri atas 4 ulangan. Mikroba dalam biofertilizer yang digunakan terdiri dari 3 kelompok mikroba yaitu mikroba penambat nitrogen (Azotobacter sp., Azospirillum sp., Rhizobium sp.), mikroba pelarut fosfat (Bacillus subtilis, B. licheniformis, B. megaterium, Psudomonas putida, P. fluorescens) dan mikroba dekomposer (Saccharomyces cerevisiae, Cellulomonas, Lactobacillus plantarum). Variabel terikat pada penelitian ini meliputi pertumbuhan tanaman (jumlah daun, tinggi tanaman dan diameter batang) yang diukur setiap minggu dan produktivitas tanaman (berat basah dan berat kering) yang diukur setelah panen yaitu setelah minggu kelima. Data pertumbuhan setiap minggu dianalisis secara deskriptif, sedangkan data pertumbuhan dan produktivitas tanaman saat panen dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu arah dan uji lanjutan berupa uji Brown-Forsythe dan uji Games-Howell dengan derajat signifikasi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biofertilizer berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, tinggi tanaman dan produktivitas tanaman tetapi tidak pada diameter batang tanaman. Pada perlakuan P3 memberikan hasil tertinggi untuk jumlah daun (16,00 ± 1,50 helai), tinggi tanaman (5,38 ± 0,47 cm), berat basah (31,88 ± 7,50 g) dan berat berat kering (3,93 ± 1,47 g). Nilai RAE tertinggi juga terdapat pada perlakuan P3 sebesar 150%