PERBANDINGAN VOLUME TIDAL MAHASISWA PEROKOK DAN NON PEROKOK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Rokok merupakan salah satu komoditas paling laris di Indonesia. Walaupun informasi mengenai dampak negatifnya telah tertera pada kebanyakan bungkus rokok yang dijual di pasaran, masyarakat masih tidak menghiraukan dan tetap mengkonsumsinya. Menurut data yang diperoleh World Health Organization (WHO, 2011) melalui Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2011, jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai 67% laki-laki dan 2,7% perempuan, dengan jumlah total 59,9 juta. Oleh karena itu, permasalahan kesehatan bahkan kematian akibat me rokok tidak sedikit jumlahnya dengan variasi penyakit seperti aterosklerosis, penyakit jantung koroner (PJK), penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), hingga gagal jantung. Efek tersebut diatas adalah diakibatkan oleh peningkatan kadar radikal bebas dalam tubuh. Zat-zat yang terkandung dalam rokok bisa memicu peningkatan radikal bebas dalam tubuh karena adanya proses oksidasi dari selsel didalam tubuh karena bereaksi dengan gas-gas seperti nitrit oksida (NO) dan karbonmonoksida (CO). Radikal bebas mempercepat proses penuaan (aging process), dengan demikian jaringan akan cepat rusak dan mati.Radikal bebas biasanya diproduksi oleh mitokondria, dimana elektron yang diproduksi pada saat proses transport, salah berinteraksi dengan oksigen sehingga bisa membentuk reactive oxygen species (ROS)yang me rupakan radikal bebas, misal superoksida, peroksida