FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KARET REMAH INDONESIA KE JEPANG TAHUN 1980-1995

Pada awal pemerintahan Orde Baru, Indonesia mendapatkan pemasukan devisa yang tinggi dari ekspor minyak dan gas bumi (migas). Harga yang terus meningkat membuat negara-negara pengekspor minyak dan gas bumi berlomba-lomba untuk mengekspor dalam jumlah yang besar. Akibat kemudian muncu1 pada awal tahun 1980an, dimana harga minyak dan gas bumi mengalami penurunan drastis. Hal tersebut berakibat pada turunnya jumlah devisa yang diterima oleh negara eksportir migas, sehingga cadangan devisa negara eksportirpun menjadi menipis. Bagi Indonesia keadaan tersebut disikapi dengan mengadakan kebijaksanaan devaluasi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, pada tabun 1983. Belajar dari kondisi tersebut, Indonesia mencoba mencari terobosan baru guna menggantikan penerimaan devisa yang hilang akibat penurunan harga migas. Kebijakan yang ditempuh Indonesia salah satunya adalah penggalakan ekspor non minyak dan gas bumi (non migas). Kebijakan ini diambil mengingat Indonesia selain memiliki sumberdaya alam migas juga kaya dengan sumber daya non migas apalagi didukung oleh kesuburan alamnya. Komoditi utama yang menjadi andalan ekspor non migas adalah kayu lapis, karet, tekstil, kopi, teh dan lain-lain. Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada salah satu jenis komoditi yang menjadi andalan Indonesia dalam ekspor non migas. Komoditi tersebut adalah karet remah, dengan mengambil salah aatu importir karet remah terbesar Indonesia yaitu Jepang. Hal-hal yang ingin diteliti mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengarubi volume ekspor karet remah Indonesia ke Jepang. Faktor-faktor yang diduga mempengarubi volume ekspor karet remah Indonesia adalah harga rata-rata karet remah Indonesia ke Jepang, harga rata-rata karet sintetis, harga rata-rata karet remah negara pesaing di Jepang dan produksi karet remah Indonesia. Setelah diadakan perhitungan dan pembuktian satu variabel bertanda negatif, yaitu harga karet remah Indonesia di Jepang, sedangkan tiga variabel lainnya bertanda positif. Hasil pembuktian menunjukan semua variabel bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap volume ekspor karet remah Indonesia ke Jepang. Harga karet remah Indonesia di Jepang merupakan variahel paling dominan dalam mempengarubi ekspor karet remah Indonesia ke Jepang