PENGARUH PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI TERHADAP KETERIKATAN KERJA PEGAWAI DJKN WILAYAH KALSELTENG DENGAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL MEDIATOR

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat peran mediasi dari self efficacy terhadap hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan keterikatan kerja pada pegawai DJKN wilayah KalSelTeng. Pada penelitian ini menggunakan definisi keterikatan kerja berdasarkan teori Schaufeli, dkk. (2002). Definisi mengenai persepsi keterikatan kerja berdasarkan teori Eisenberger, dkk. (1986). Sedangkan definisi mengenai self efficacy menggunakan teori Bandura (2002). Penelitian ini dilakukan pada pegawai di Kanwil DJKN KalSelTeng, beserta tiga kantor di bawahnya, yaitu KPKNL Banjarmasin, KPKNL Palangkaraya, dan KPKNL Pangkalan Bun, dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 95 orang. Alat ukur yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah alat ukur Ultrecht Work Engagement Scale (Schaufeli, dkk., 2002) dengan jumlah 17 aitem dan reliabilitas sebesar 0,91, alat ukur Survey of Perceived Organizational Support (Eisenberger, dkk., 1986) dengan jumlah 16 aitem dan reliabilitas sebesar 0,72, serta alat ukur General Self Efficacy Scale (Jerusalem & Schwarzer, 1979., dalam Scholz, dkk., 2002) dengan jumlah 10 aitem dan reliabilitas sebesar 0,84. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode uji mediasi milik Baron dan Kenny (1986). Hasil analisis menunjukkan bahwa self efficacy tidak memediasi hubungan antara persepsi dukungan organisasi terhadap keterikatan kerja pegawai DJKN wilayah KalSelTeng. Persepsi dukungan organisasi diketahui memiliki pengaruh langsung sebesar 14% (β=0,57, p