PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL DALAM RANGKA EVALUASI DAN PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN PADA FUNGSI PENGADAAN BARANG DAGANGAN DI PUSAT PERKULAKAN JALAJAYA SURABAYA

Persaingan yang tajam antar perusahaan telah mewarnai era globalisasi saat ini. Oleh sebab itu untuk dapat menjaga kinerja perusahaan agar tetap berjalan dengan baik, kiranya perusahaan harus dapat memanfaatkan penggunaan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam mencapai efisiensi dan efektifitas kegiatan operasional adalah adanya Struktur Pengendalian Intern yang mcmadai terhadap setiap kegiatan operasionalnya. Agar pengendalian intern dalam pcrusahaan tetap efektif, maka diperlukan pengawasan dan evaluasi secara terus-menerus dari pihak manajemcn. Penerapan audit operasional akan membantu pihak manajemen dalam mengevaluasi organisasi, kegiatan, teknik-teknik manajemen dan pengendalian intern yang ada dalam mencapai tujuan perusahaan. Yang mana audit operasional adalah suatu jenis audit yang mempunyai tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas suatu bagian, divisi, atau departemen dengan melakukan penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi. Audit operasional verorientasi pada kinerja operasi perusahaan untuk masa mendatang yang berati juga mcmbantu mcningkatkan kinerja manajemen, oleh karena itu audit operasional perlu dilaksanakan secara periodik. Dengan melalui tahap audit opcrasional ini, evaluasi pcngendalian intern dapat dilakukan lebih terarah dan terinci. Penerapan audit operasional pada fungsi pengadaan barang dagangan di Pusat Perkulakan Jalajaya, telah menghasilkan berapa temuan, yakni pemasok tidak dipilih berdasarkan tender atau pengiriman surat permintaan penawaran harga kepada para pemasok, tetapi supplier yang datang ke perusahaan untuk menawarkan barangnya. Perusahaan belum mempunyai fungsi pemeriksaan intern tersendiri sehingga selama ini tidak ada fungsi khusus yang mengadakan penelaahan dan pengevaluasian terhadap aktivitas operasi secara keseluruhan. Belum semua dokumen yang digunakan dalam pengadaan barang dagangan mempunyai nomor urut tercetak dan pcnggunaan secara bebas oleh pihak yang tidak bcrkepentingan