TRANSISI KESADARAN MASYARAKAT MADURA (Studi Tentang Pemberdayaan Pendidikan Masyarakat ―Madura Mengajar‖)

Madura Mengajar hadir di tengah-tengah masyarakat pedesaan Madura untuk menciptakan pendidikan yang tidak hanya sekedar bisa membaca dan menulis, namun juga mampu membuka wawasan masyarakat terhadap perkembangan zaman, serta pembentukan pola pikir yang lebih maju. Dengan menggunakan perspektif Paulo Freire dan pendekatan kualitatif, penelitian ini berusaha mengkaji praksis pemberdayaan pendidikan masyarakat yang dilakukan oleh Madura Madani serta transisi kesadaran masyarakat pasca pemberdayaan menuju kesadaran baru (Naif dan kritis). Beberapa pendekatan yang dilakukan Madura Mengajar diantaranya adalah pendekatan metode serta teknik pembelajaran inspiratif dan interaktif untuk meningkatkan semangat belajar anak. Serta pendekatan gerakan pemuda desa yang nantinya diharapkan bisa menjadi motor perubahan bagi ekonomi dan pendidikan desa. Pendekatan tersebut diturunkan menjadi beberapa kegiatan seperti kelas binaan, kelas inspirasi, pelatihan dan bakti social. Dalam konteks masyarakat pedesaan Madura, fase-fase perkembangan kesadaran tidak saja bersifat sekuensial dan hierarkis, namun juga situasional (karena kegagalan misalnya). Individu-individu bisa menunjukkan kesadaran magis dan naïf pada situasi tertentu, individu juga mungkin saja dalam situasi yang sama mundur ke fase kesadaran sebelumnya