PENGARUH INTERVENSI ANGER MANAGEMENT-SELF HELP GROUP TERHADAP PENURUNAN RESPON MARAH PADA PASIEN DENGAN SKIZOFRENIA DI RSJ MENUR

Tingginya tingkat kekambuhan akan masalah perilaku kekerasan disebabkan faktor lingkungan rumah kurang kondusif, ketidakteraturan dalam meminum obat dan ketidakmampuan klien untuk berpikir secara rasional. Intervensi Anger management-Self Help Group merupakan alternatif untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada klien dengan perilaku kekerasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk Penelitian ini bertujuan mengetahui Pengaruh Intervensi Anger Management-Self Help Group Terhadap Penurunan Respon Marah Pada Pasien Dengan Skizofrenia Di RSJ Menur. Desain penelitian quasi experiment: nonrandomized pretest posttest control group design. Pretest Posttest Control Group Design. Besar sampel sebanyak 20 responden (10 responden kelompok perlakuan dan 10 responden kelompok kontrol) yang dilaksanakan sebanyak lima sesi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pretest dan posttest. Analisis dilakukan untuk melihat respon emosi, kognitif, perilaku dan sosial antara sebelum dan sesudah serta membandingkan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Analisis menggunakan uji Mann-whitney dan Wilcoxon dengan tingkat signifikansi 5% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan perbedaan yang signifikan respon emosi setelah diberikan intervensi (p = 0,005), ada perbedaan yang signifikan respon kognitif setelah diberikan intervensi (p = 0,011), tidak terdapat perbedaan respon perilaku yang signifikan setelah diberikan intervensi (p = 0,087) dan respon sosial menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan diberikan intervensi (p = 0,009) namun tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Intervensi Anger Management-Self Help Group signifikan menurunkan respon emosi dan kognitif namun tidak signifikan menurunkan respon perilaku dan sosial pada pasien dengan perilaku kekerasan di RSJ Menur. Penelitian lanjutan perlu dilakukan pada pasien dengan perilaku kekerasan dengan kriteria pasien akut untuk efektivitas intervensi untuk dilakukan di rumah sakit jiwa