PENGARUH KALSIUM DAN FOSFAT PADA PENENTUAN KADAR BESI MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI

Penentuan Kadar mineral, khususnya besi, dalam cuplikan susu olahan umumnya dilakukan untuk tujuan kantrol kualitas, antara lain menjamin kesesuaian kadar besi yang tercantum dalam brosur yang ditawarkan dengan kenyataannya serta monitoring kemungkinan adanya kontaminasi. Dari pustaka diketahui bahwa besi dalam susu terdapat bersama kalsium dan fosfat dengan kadar tinggi, yaitu (untuk susu sapi segar) Fe 1 mgl, Ca 120 mgl dan P 84 mgl). Sedangkan dalam susu olahan, menurut brosurnya, mengundung Fe (4-7) mgl, Ca (270-578) mgl dan P (210-446) mgl. Bila Fe ditetapkan kadarnya sebagai Ferro-phenanthrolin, dengan metode spektrofotometri, perlu dilakukan reduksi dan pengaturan pH sampai (3,5 -9). Karena Ca dan Ferri dapat merobentuk ikatan yang kuat dengan fosfat (pada peningkatan pH kemungkinan dapat terbentuk kalsium fosfat yang dapat mengendap), maka penentuan Kadar besi dengan metode ini diduga dipengaruhi oleh adanya ion-ion tersebut. Hasalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sebenarnya pengaru h k~_tf1.il,l1!l dan f osfa t .. pad a Kadar yang biasa terdapat dalam cup Likan s usu , te-rhadap ha a i l penentuan Kadar besi sebagai Fe-phenanthrolin. Bila ada pengaruh, bagaimana mengatasi kOndisi terse but agar penentuan Kadar besi ini tidak diltangltU oleh ad anya ion-ion t.o rsebu t. 1ujuan penelitian Ln i adalah menge tanu i kemungkinan adanya pengaruh kalsium dan fosfat pada hasil penentuan Kadar besi sebagai Fe-phenanthrolin dan bila memang ada pengaruh, mendapatkan prosedur/cara mengatasi pengaruh tersebut. Sasaran penelitian ini adalah mendapatkan prosedur analisis besi yang sederhana, murah dan akurasinya memadai, yang dapat dimanfaatkan/diterapkan untuk anal isis Fe dalam cuplikan susu dalam rangka kontrol kualitas