KEDUDUKAN PERUM PEGADAIAN DALAM ERA PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TIMUR

Sebagai upaya meningkatkan pembangunan nasional Indonesia, pertumbuhan ekonomi dipacu terus dengan giat disamping usaha untuk memeratakan hasil-hasil pembangunan. Salah satu kegiatan untuk menunjang program tersebut yakni dengan menciptakan iklim berusaha yang kondusif agar para pelaku ekonomi akan lebih leluasa mengembangkan kreativitasnya. Perlbagai bidang usaha sengaja dipacu agar mampu berdiri tegak sebgai pilar penyangga ekonomi nasional. Jawa Timur sebagai kawasan yang potensial untuk berkembang Iebih optimal tak ketinggalan berusaha keras memajukan pelbagai sektor usaha sebagai corak ekonomi pasar yang sengaja digalang. Tak urung sarana dan prasarana yang diperlukan sebagai pendukungnya sudah barang tentu akan mengikuti arus pembenahan global yang tak: mungkin dielakkan. Untuk menutup kebutuhan sektor modal yang banyak diminati oleh para pengusaha demi meningkatkan dan mendiversifikasi kegiatannya, memaksa berbagai lembaga pembiayaan berbenah diri juga. Secara professional untuk memenuhi lajunya permintaan. Sarana perkreditan yang dikelola harus disiapkan lebih matang demi tantangan pasar yang mulai menguak tajam. Instansi Pegadaian sebagai salah satu lembaga pembiayaan yang keberadaannya telah lama dikenal masyarakat terpengaruh pula dengan arus ekonomi pasar yang semakin menggebu.. Dengan jurus mengubah status pegadaian dari perjan (Perusahaan Jawatan) menjadi Perum (perusahaan Umum) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1990, tidak lain hanya sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi gejolak yang pasti timbul dalam era pertumbuhan ekonomi, gejolak yang muncul itu antara lain akan meningkatnya jumlah permintaan pinjaman dana dari masyarakat, khususnya para pengusaha dalam seluruh strata