PERSEPSI DAN EKSPEKTASI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM TELEVESI SIARAN LOKAL

Perkembangan televisi lokal di Indonesia juga semakin marak. Meski dari aspek ekonomi beban televisi lokal swasta bisa di bilang berat, biaya investasi dan biaya operasional cukup besar, namun hal ini mendorong pengelolanya untuk berusaha sekuat tenaga agar dapat mengembalikan modalnya. Karenanya para pengelola juga merancang berbagai program untuk menarik pemirsa yang cukup banyak. Alasan peneliti mengambil obyek tentang persepsi dan ekspektasi khalayak ini adalah adanya persaingan ketat dalam berebut simpati kepada penonton. Fenomena yang terjadi kemudian adalah maraknya siaran bernuansa lokal (lokal content). Keberhasilan stasiun televisi dalam merebut simpati khalayak lokal, sangatlah tergantung dari persepsi dan ekspektasi khalayak penonton. Penelitian ini mencoba memetakan persepsi dan ekspektasi yang dikehendaki khalayak, khususnya di Surabaya. Secara khusus penelitian ini ditujukan untuk memetakan persepsi khalayak terhadap program acara yang bermuatan lokal; mengetahui ekspektasi khalayak terhadap format acara yang diminati; mengetahui pola kebiasaan menonton televisi khalayak; dan mengetahui kecenderungan format yang disukai (prefer) khalayak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui focus group discussion (FGD). Informan penelitian dan merupakan salah satu bagian dari khalayak pemirsa televisi yang tinggal di Surabaya. Mereka yang dilibatkan pada kegiatan ini adalah khalayak yang diambil secara purposif yaitu memberikan batasan usia dan homogenitas. Homogenitas yang dimaksud disini adalah kesamaan dalam kelas sosial, latar sosio-kultural atau karakteristik pendidikan, tetapi masih memiliki perbedaan yang memungkinkan munculnya pendapat yang ber variasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa siaran TV Lokal telah menjadi kebanggaan daerah yang layak untuk didukung. Media ini diharapkan dapat menjadi sarana komunikasi publik Jawa Timur, sehingga akses publik terhadap informasi di Jawa Timur dapat berlangsung secara efesien dan efektif. Khalayak berharap agar kualitas gambar segera disetarakan dengan kualitas siaran yang dari Jakarta. lni karena berpengaruh pada minat publik menonton televisi. Khalayak memerlukan sekali berita dan isi siaran yang bersifat lokal. Dari isi yang bersifat lokal, khalayak mengenal tokoh dan persoalan lokal. Perlu diperhatikan dalam konteks ini bagi pengelola siaran adalah persoalan akurasi pemberitaan. Penggunaan bahasa lokal (Suroboyoan) sangat menarik khalayak, tetapi banyak kritikan terhadap penggunaan beberapa istilah yang dianggap tidak lazim dan tidak sopan. Khalayak setuju dengan penggunaan bahasa lokal untuk beberapa acara, tetapi mereka berharap agar pihak pengelola siaran hendaknya memperhatikan kaidah bahasa yang benar dan sopan. Tampilan pemandu acara masih kurang menarik. Khalayak berharap agar pakaian lokal Suroboyo juga bisa dipakai, khususnya yang acaranya bernuansa sosial kemasyarakatan. Ke depan, sebagai TV komersial lokal, hendaknya JTV juga memperhatikan aspek pelayanan publik dan tidak semata-mata berorientasi pada komersial saja. Sebagai TV kebanggaan masyarakat Jawa Timur, JTV hendaknya melakukan penaksiran kebutuhan/ need assessment pada publik sehingga dapat mengakomodasi kepentingan yang lebih luas