PENGARUH KELOMPOK SILOVIKI DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI RUSIA DI LAUT KASPIA

Laut Kaspia merupakan kawasan yang menjadi prioritas kebijakan luar negeri Rusia karena memiliki kekayaan alam yang begitu melimpah dan menjadi kawasan strategis bagi Rusia. Laut Kaspia diestimasikan sebagai sumber minyak dan gas alam terbesar ketiga di dunia setelah teluk Persia dan Rusia, dengan estimasi mencapai lebih dari 30 milyar ton, dimana angka ini hampir mirip dengan potensi yang dimiliki Arab Saudi. untuk itu, Rusia harus memanfaatkan kawasan tersebut melalui kerjasama perdagangan maupun usaha mengamankan kawasan. Tantangan pun datang tidak hanya dari negara-negara Kaspia seperti Azerbaijan, Iran, Kazakhstan dan Turkmenistan saja, akan tetapi kekuatan lain seperti Amerika dan Uni Eropa. Untuk itu, Rusia perlu meningkatkan kekuatan ekonomi dan keamanan nasionalnya. Terpilihnya Vladimir Putin sebagai suksesor Yeltsin membawa suasana baru bagi politik Rusia, ia membawa kelompok Siloviki yang memiliki visi dan misi yang sama dengan Putin sebagai anggota KGB (military services) untuk mengangkat kembali pamor Rusia. Alhasil, berbagai kebijakan menjadi bukti pentingnya kehadiran kelompok siloviki dalam membangun negara, sebagaimana dibuatnya Konsep Kebijakan Luar Negeri Rusia, Strategi Keamanan Nasional dan Doktrin Militer. Laut Kaspia menjadi prioritas penting utama bagi kelompok siloviki selain untuk menjaga keamanan perdagangan, keamanan nasional dan mengangkat kembali pengaruh Rusia terhadap negara kawasan Kaspia dan juga bekas Uni Soviet. Untuk itu, siloviki bekerja melalui persebaran individu di sektor penting pemerintahan seperti Dewan Keamanan, Administrasi Kepresidenan, Komunitas Intellijen, dan Kementrian Luar Negeri. Tulisan ini melihat keterlibatan siloviki dan dinamika kelompoknya terhadap Kebijakan Luar Negeri Rusia, menjadi menarik untuk dikaji lantaran kelompok ini begitu memiliki pengaruh bagi Rusia, tak terkecuali kepentingan Rusia di Laut Kaspia