MEKANISME SURVIVAL KARYAWAN KONTRAK PERHOTELAN DI KOTA SURABAYA

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mekanisme survival yang dilakukan oleh karyawan kontrak serta untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dengan adanya sistem kerja kontrak. Dalam Penelitian ini, menggunakan teori mekanisme survival Scoot dan mekanisme survival Carner. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan menggunakan purposive sampling sebagai teknik penentuan informan yang terdiri dari 6 informan. Berdasarkan hasil penelitian, dipaparkan mengenai mekanisme survival karyawan kontrak, karyawan kontrak yang sudah menikah memiliki beban ekonomi yang lebih berat jika dibandingkan dengan karyawan kontrak yang belum menikah. Dalam kondisi menganggur, karyawan kontrak mencari pekerjaan lain yang dapat membantu memenuhi kebutuhan hidupnya, meskipun pekerjaan tersebut memiliki penghasilan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan penghasilanya sebagai karyawan kontrak. Bagi karyawan kontrak yang berasal dari luar kota Surabaya, memilih untuk kembali ke daerah asal dan akan kembali ketika sedang mendaftar lowongan pekerjaan baru. Selain bekerja sebagai karyawan kontrak, karyawan kontrak juga memiliki pekerjaan sampingan demi memaksimalkan penghasilannya. Karyawan kontrak juga memaksimalkan tenaga kerja yang ada dirumah untuk turut membantu perekonomian keluarga. Sedangkan dampak yang ditimbulkan dengan adanya sistem kerja kontrak cukup beragam seperti berikut ini: Diskriminasi usia dan status perkawinan serta diskriminasi berserikat. Namun dengan adanya diskriminasi berserikat justru mempererat solidaritas sesama karyawan kontrak perhotel di Surabaya untuk saling membantu jika salah satu diantara mereka mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan baru