REPRESENTASI SUAMI PENGANGGURAN DALAM FILM INDONESIA

Penelitian ini berfokus pada representasi suami pengangguran dalam film Indonesia. Penelitian ini menarik untuk diteliti karena fenomena suami pengangguran jarang ditampilkan di media. Peneliti menggunakan film ‘Radit dan Jani’ dan ‘Tanda Tanya’ dengan menggunakan analisis semiotik. Peneliti memilih kedua film tersebut karena suami pengangguran memiliki bagian yang penting. Melalui penelitian ini, peneliti ingin mendeskripsikan representasi suami pengangguran yang membebani masalah finansial keluarga pada sang istri. Representasi tersebut didapat melalui dialog, pakaian, latar tempat, dan backsound. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni film dan representasi realita, suami dan fungsi sosial, dan semiotika dalam film. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan metode analisis semiotik sebagai tinjauannya. Peneliti memilih teori semiotik karena semiotik merupakan suatu ilmu analisis tanda atau studi tentang bagaimana sistem penandaaan berfungsi untuk menggali sebuah makna. Peneliti mengumpulkan dialog, latar tempat, latar waktu, latar suara, pakaian, cast, dan scene film ‘Radit Dan Jani’ dan ‘Tanda Tanya’. Peneliti juga mengumpulkan literatur yang berhubungan dengan representasi suami pengangguran dalam film Indonesia. Lalu peneliti akan menganalisis dengan cara menginterpretasi dengan melakukan intertekstualitas yaitu menghubungkan teks dan interpretasi tersebut dengan literatur dan referensi terkait dengan suami pengangguran. Film Radit dan Jani dan Tanda Tanya menunjukkan representasi suami pengangguran melalui tokoh Radit dan Soleh. Kesimpulan didapat dari analisis yang dilakukan dalam kedua film. Berdasarkan hasil analisis, peneliti menemukan bahwa kedua film tersebut merepresentasikan suami pengangguran yang tidak bisa memenuhi fungsi sosial, melakukan tindakan kriminal, dan mudah terpancing emosi