IDENTIFIKASI GENOTIPE VIRUS HEPATITIS B (VHB) DENGAN MENGGUNAKAN PRIMER DAERAH SURFACE PADA PENDERITA THALASEMIA DENGAN HBS-AG POSITIF

Virus Hepatitis B (VHB) merupakan virus DNA utas ganda, termasuk famili Hepadnaviride yang bereplikasi di sel hati dan menyebabkan gangguan fungsi hepar. Infeksi oleh VHB masih menjadi problema kesehatan didunia dimana lebih dari 350 juta penduduk dunia sebagai penderita carrier VHB. Infeksi VHB dapat memberikan gambaran yang luas dari infeksi akut atau fulminan hepatitis sampai menjadi kronis mulai dari penderita tanpa gejala, hepatitis kronis, sirhosis dan karsinoma hepatoseluler ( HCC ). Infeksi VHB ini mempunyai masa inkubasi yang panjang, yang terutama ditularkan secara parenteral melalui transfusi darah atau komponen darah, pemakaian jarum suntik yang tercemar VHB. Thalasemia merupakan suatu kelainan genetik yang banyak dijumpai di Indonesia dan sampai saat ini belum dapat diterapi secara kausal selain dengan transfusi darah. Penderita Thalasemia merupakan kelompok dengan resiko tinggi tertular VHB. VHB memiliki bermacam genotipe ( A, B, C, D, E, F, G dan H ) dan subtipe yang berbeda pada berbagai area geografi, yang kemungkinan dapat menyebabkan perbedaan relevansi klinis maupun keberhasilan penanganan dan pencegahan penularan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi genotipe VHB dengan analisis sekuens nukleotida menggunakan primer daerah surface pada penderita Thalasemia yang terinfeksi VHB ( HbsAg positif ). Rancangan yang digunakan adalah Cross sectional Study. Serum diambil dari penderita Thalasemia yang berobat di Poliklinik Ilmu Penyakit Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Pada peneiitian ini 2 dari 50 sera penderita thalasemia, terdeteksi HBsAg positif. Serum sampel dengan HBsAg positif selanjutkan dianalisis untuk mendeteksi adanya DNA VHB dengan pemeriksaan PCR (Polymer-use Chain Reaction ) yang menggunakan pasangan primer P7 dan P8 dari daerah surface dari genom VHB. hanya 1 serum sampel terdeteksi DNA VHBnya positif Dari hasil PCR selanjutnya dilakukan analisis sekuens nukleotida yang kemudian dibandingkan dengan program GENETIX MAC versi 8 untuk mengetahui genotipe VHB. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa sampel tersebut mempunyai genotipe B yang dapat memperkuat hasil penelitian sebelumnya. Diharapkan dengan mengetahui genotipe VHB dapat digunakan untuk bahan pertimbangan dalam penanganan maupun pencegahan penularan infeksi VHB