ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) TERHADAP PENGARUH STRUKTUR MIKROANATOMI INSANG KERANG DARAH (Anadara granosa) DI WILAYAH PERAIRAN SEDATI

Perairan Sidoarjo merupakan daerah penting bagi nelayan sekitar karena telah lama dijadikan sebagai area penangkapan perikanan, namun pembangunan industri di daerah tersebut menyebabkan adanya pencemaran lingkungan (Ayunita, 2014). Berdasarkan penelitian Hendria dan Yovi (2010) pada perairan Sedati, Kandungan logam berat Pb pada air laut tertinggi 0,44 ppm dimana ambang batas yang diperbolehkan sebesar 0,008 (Kepmen LH no 51 tahun 2002). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat Pb serta pengaruhnya terhadap struktur mikroanatomi insang pada Kerang Darah (Anadara granosa) di wilayah perairan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode survei melalui pengambilan sampel pada lokasi secara langsung. Penentuan titik pengambilan sampel didasarkan pada analisis pencemaran lingkungan yang dikeluarkan Kementrian Kependudukan dan Lingkungan Hidup (1988) yaitu dengan jarak ± 200 meter dari daerah laut yang diduga memberikan pengaruh terhadap kandungan pencemaran logam berat di dalam air dalam hal ini sungai Gesek Sedati. Hasil dari pemeriksaan di lapangan Kandungan Pb (Timbal) pada insang Kerang darah (Anadara granosa) berkisar antara 0,016-0,028 ppm. Konsentrasi logam berat timbal (Pb) pada air laut berkisar antara 0,011-0,016 mg/l. Konsentrasi logam berat timbal (Pb) pada sedimen berkisar antara 0,014-0,018 mg/l. Selain itu terdapat korelasi antara kerusakan Mikroanatomi insang kerang darah (Anadara granosa) dengan konsentrasi logam berat Pb (Timbal) pada insang kerang darah dengan koefisien korelasi sebesar 0.7