PERAN ILMU BEDAH KHUSUSNYA BEDAH KEPALA LEHER DALAM MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA

Pada acara akademis seperti ini, kesempatan mengemukakan pemikiran dan asupan mengenai pengembangan suatu cabang ilmu dengan berbagai permasalahannya dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. Perkenankanlah saya menyampaikan pidato peresmian saya dengan judul : PERAN ILMU BEDAH KHUSUSNYA BEDAH KEPALA LEHER DALAM MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA PENDAHULUAN Pada pertengahan tahun 1968, didalam rapat staf Bagian/UPF Ilmu Bedah FK Unair/RSUP Dr. Soetomo Surabaya yang dipimpin oleh dr. R. Soetoyo (aim.), untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul di Bedah Kepala dan Leher maka dibentuk seksi Bedah Kepala dan Leher. Pada waktu itu yang ditunjuk sebagai pimpinan saya sendiri, saya sanggup dan mengusulkan senior lain untuk membantunya. Memang pada waktu itu banyak timbul masalah, terutama kanker rongga mulut, parotis, maksila, mandibula, tiroid. kulit kepala, dsb. Juga banyak fraktur-fraktur di daerah mandibula, maksila yang tidak diperhatikan Dengan alat-alat yang sederhana pelan-pelan kami rintis suatu sistim kerja yang manusiawi. Suatu saat kami ke Jakarta bertemu dengan Prof. Djamalludin untuk studi banding, ternyata juga sama, Komentar Prof. Djamalludin, Head and Neck lebih baik dipegang oleh seorang ahli Bedah. Dengan bekal yang sangat minim kita mengelola Head and Neck Surgery di Surabaya. Pada bulan Agustus-September 1968, datanglah suatu tim dari Universitas Kobe akan meneliti infeksi di ruang bedah RS Dr. Soetomo, pimpinannya dr. Hideo Kubota, seorang Ahli Bedah Kepala Leher. Selma 2 bulan kita manfaatkan operasi di daerah kepala dan leher seperti : RND (Radical Neck Dissection), Commando. parotis, maksila, mandibulla, tiroid, kulit kepala, dsb. Jadi proyek dari mereka selesai dan kita mendapat pengalaman permulaan yang baik. Salah satu yang berkesan adalah operasi-operasi yang sangat cepat untuk RND, dia lakukan antara 1 � 12 jam, memang dia excellent