Dalam praktek politik Indonesia selama ini terdapat dua mekanisme politik menentukan para penyelenggara negara, yang satu berupa pemilu yang tidak kompetitif secara adil untuk menghasilkan badan permusyawaratan/perwakilan rakyat, dan yang lain berupa mekanisme kekuasaan di balik layar, yaitu seorang penguasa yang dikelilingi oleh beberapa kelompok elit yang sangat loyal bersaing dengan keras untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih besar dari sang penguasa. Mekanisme kekuasaan yang terakhir ini menggunakan OPP, khususnya Golkar, dan badan permusyawaratan/perwakilan rakyat untuk mengesahkan apa yang diputuskan oleh mekanisme yang kedua ini, termasuk calon presiden dan wakil presiden. Seharusnya hanya satu mekanisme penentuan kekuasaan dalam s...