BIOINFORMATIKA SEBAGAI DESAIN PREDIKTIF DAN PREVENTIF PENYAKIT VIRUS DI MASA DATANG

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan pendorong utama dalam perubahan masyarakat dan sekaligus sebagai alat komunikasi antar bangsa dan Negara. Karena itu, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang fundamental dalam menciptakan produk yang kompetitif di tingkat nasional dan internasional. Perkembangan ilmu pengetahuan begitu sangat mentakjubkan yang diawali pada pertengahan abad XX, dan sekarang ilmu pengetahuan tidak ada batasnya untuk mengapresiasi suatu teknologi baru. Berdasar pemikiran di atas didukung adanya undang-undang No. 18/2002 tentang sistem penelitian nasional dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi maka undang¬undang ini meletakkan prinsip dasar kerangka pembangunan IPTEK yang legal operasional. Inti undang-undang tersebut bahwa dasar pembangunan IPTEK dilakukan di dalam kerangka sistem nasional inovasi. Suatu jaringan kelembagaan IPTEK yang menghubungkan secara dinamis dan kompleks kegiatan hulu dengan kegiatan hilir, kegiatan riset dengan kegiatan inovatif, kegiatan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dengan aktifitas sosial ekonomis. Karena itu diperlukan kerja sama di antara ilmuwan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat memberikan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Dengan demikian suatu komitmen para ilmuwan dalam kemajuan bersama melalui peningkatan kondusivitas yang biasa berwujud sebagai magnit yang kuat, sehingga dapat menggabungkan kegiatan dunia pakar penelitan, pengembangan dan rekayasa dengan dunia praktisi industri di bidang biosciences (ilmu-ilmu berkaitan dengan biologi) termasuk nano technology (seperti teknologi DNA dan RNA) dan life sciences (ilmu kehidupan). Khususnya di Bidang Virologi dan Imunologi yang saling terkait antara aksi dan reaksi, ada interaksi antigen dan antibodi, sehingga mempunyai daya prediksi kuat terhadap kejadian biologis secara alamiah yang akhirnya dapat digunakan sebagai model early warning sistem atau sistem kewaspadaan dini serta desain prediktif dan preventif terhadap penyakit virus di masa datang. Bioinformatika adalah informasi biologis di tingkat molekuler yang diaplikasikan dengan menggunakan teknologi komputer. David Lipman sebagai bapak bioinformatik menyatakan bahwa bioinformatik berdasar pada tiga komponen utama yaitu memadukan temuan biologis, mengembangkan teknologi (tools) dan mengembangkan teknologi sebagai sumber informasi. Kemudian tahun 1961 melalui penelitian panjang ditemukan bahwa sistesis asam amino membuat protein. Maka muncul atlas sequence protein dan strukturnya. Selanjutnya berkembang Sanger tahun 1988 menulis squence. Terciptanya teknologi ini secara tidak sadar merupakan salah satu lompatan ilmu pengetahuan sejak adanya revolusi industri di Eropa, yang merupakan penerapan paradigma yang telah diciptakan oleh Isaac Newton yang bersifat mekanistik¬deterministik, dan merupakan perkembangan principia yang tertulis dalam bukunya pada tahun 1686 yaitu Philosophiae naturalis principia mathematica atau the mathematical principles of natural philosophy yang lebih dikenal dengan principia, berdasar dari teori mekanika Newton. Kemudian muncul paradigma baru melalui teori relatifitas oleh Albert Einstein yang bersifat probabilistik¬relativistik teori-teori baru ini ternyata menginisiasi paradigma baru melalui temuan-temuan yang akhirnya untuk kesejahteraa