ANALISIS KEPADATAN TERIPANG (Holothuria sp.) PADA KERAPATAN PADANG LAMUN YANG BERBEDA DI PANTAI BAMA TAMAN NASIONAL BALURAN, KABUPATEN SITUBONDO

Teripang merupakan hewan invertebrata yang memiliki tubuh yang lunak, berdaging dan berbentuk silindris memanjang seperti ketimun.Teripang memiliki potensi ekonomi yang cukup besar dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan makanan dengan kandungan gizi dan protein yang cukup tinggi. Teripang dapat ditemukan hampir diseluruh perairan pantai, mulai dari daerah pasang surut yang dangkal sampai perairan yang dalam (Martoyo dkk., 2006). Padang lamun sebagai salah satu habitat bagi teripang memiliki peran ekologis yang penting tidak hanya bagi teripang tetapi juga bagi berbagai organisme lain yang ada di dalamnya serta bagi lingkungan di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan Teripang (Holothuria sp.) pada kondisi kerapatan padang lamun yang berbeda dan untuk mengetahui hubungan kepadatan Teripang (Holuthuria sp.) dengan kondisi kerapatan padang lamun yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode survei, dimana metode yang digunakan bersifat deskriptif. Menurut Notoatmodjo (2002), di dalam metode survei, penelitian tidak dilakukan pada seluruh objek yang dikaji, tetapi hanya mengambil dari sebuah populasi (sampel). Dari hasil penghitungan kepadatan teripang pada kerapatan lamun yang berbeda menunjukkan bahwa kepadatan teripang pada kondisi lamun rapat memiliki hasil rata-rata tertinggi 19,92 ind/25m2. Kondisi lamun agak rapat 6,92ind/25m2 dan hasil kepadatan teripang terendah terdapat pada kondisi lamunjarang yaitu 2,04 ind/25m2. Hal ini menunjukkan bahwa teripang mempunyaikepadatan berbeda pada kondisi lamun yang berbeda. Tinggi rendahnya kepadatan teripang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, faktor subtrat, ekploitasi berlebih, predator, dan hama