HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN RESILIENSI PADA NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) KLAS I KOTA BLITAR

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah terdapat hubungan antara konsep diri dengan resiliensi pada narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak di Kota Blitar. Konsep diri adalah sebagaimana diri dipersepsikan, diamati, serta dialami oleh individu. Konsep diri merupakan susunan pola persepsi yang terorganisir. Resiliensi adalah sebuah proses dalam menentukan arah serta kapasitas individu dalam bernegosiasi dan menjaga kesehatan baik fisik dan psikis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif pada 31 anak yang menghuni Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di Kota Blitar. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner berupa skala konsep diri dan skala resiliensi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik korelasi pearson correlation dengan bantuan software SPSS 17 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa taraf signifikansi 0.025. maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara konsep diri dengan resiliensi pada narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak di Kota Blitar. Identitas merupakan dimensi pembentuk resiliensi yang berkaitan dengan pengembangan pemahaman seorang anak dalam hal ini remaja akan dirinya sendiri, baik kondisi fisik maupun psikologisnya. Identitas ini membantu seorang anak mampu dalam mendefinisikan siapa dirinya dan itu akan mempengaruhi konsep dirinya yang akan membentuk sebuah resiliensi di dalam dirinya