PERBEDAAN FUNGSI SEKSUAL DAN GAMBARAN EPITEL VAGINA PADA PENGGUNA KONTRASEPSI DMPA 1 TAHUN DAN 3 TAHUN

Kontrasesi DMPA adalah kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh penduduk Indonesia. Salah satu efek dari kontrasepi DMPA adalah defisiensi Estrogen. Kekurangan hormon estrogen ini mengakibatkan epitel vagina akan merah akibat menipisnya lapisan epitel, pembuluh darah dikapiler akan semakin terlihat. Akhirnya, karena epitel vagina menjadi atropi akibatnya sering kali perempuan mengeluh mengalami dispareunia, akhirnya menjadi malas berhubungan seksual. Penilitian ini bertujuan Membandingkan fungsi seksual menurut skor Famele Sexual Function Index (FSFI), kadar estradiol serum dan gambaran epitel vagina pada akseptor kontrasepsi DMPA 1 tahun, 3 tahun dan non akseptor. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Besar Sampel dalam penelitian ini 33 orang yang dibagi 3 kelompok yaitu 11 orang non akseptor, 11 orang akseptor DMPA 1 tahun, 11 orang akseptor DMPA 3 tahun Hasil uji yaitu kruskal wallis pada epitel vagina supervisial didapatkan nilai p = 0,041 yang artinya terdapat perbedaan antar ketiga kelompok dan untuk epitel intermediate dan para basal tidak ada perbedaan dengan nilai p = 0,142 dan p = 0,157 sedangkan untuk fungsi seksual di uji menggunakan annova didapatkan perbedaan yang signifikan ketiga kelompok dengan p = 0,000 . Kesimpulan yang didapat dalam penellitian ini ada beda fungsi seksual dan epitel supravisial antara kelompok kontrol dan kelompok kasus, tetapi untuk epitel intermediate dan parabasal tidak ada perbedaan intermediate dan parabasal antara non akseptotahunr, akseptor DMPA 1 tahun dan akseptor DMPA 3 tahu