STUDI FARMAKODINAMIK EKSTRAK ETANOL AKAR SELEDRI (Apium graveolens) TERHADAP PROFIL LIPID DAN APO-A1 SERUM TIKUS PUTIH STAIN WISTAR (Rattus Novergicus Strain Wistar) DISLIPIDEMIA

Objektif : Dislipidemia diartikan sebagai perubahan kadar profil lipid darah yang ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol total, trigliserida (TG), low density lipoprotein (LDL) atau menurunnya high density lipoprotein (HDL) dan memiliki risiko tinggi terhadap penyakit kardiovaskuler (PKV). Menurut data yang dari national healthy and nutrition examination survey (NHANES) tahun 2005 – 2006 diketahui kadar kolesterol total orang Amerika 240 mg/dl. [rekomendasi American Heart Association (AHA) yaitu 200 mg/dl]. Prevalensi dislipidemia di Indonesia mencapai 10,9% dari total populasi pada tahun 2004. Metode & Sampel : Penelitian ini merupakan eksperimental murni, dengan rancangan The Posttest Control Group Desain. Sampel penelitian adalah tikus putih strain wistar yang dibagi dalam 4 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol tanpa diberi ekstrak etanol akar seledri dan kelompok lainnya diberi ekstrak etanol akar seledri dengan dosis 0,2 mg/g, 0,4 mg/g,dan 0,8 mg/g. Sebelum perlakuan, seluruh kelompok dibuat dislipidemia dengan cara diberikan makanan tinggi kolesterol Hasil & Pembahasan : Pada kelompok kontrol didapatkan peningkatan LDL, TG dan penurunan HDL, Apo A1, sedangkan pada kelompok perlakuan didapatkan penurunan LDL, TG dan peningkatan HDL, Apo A1. Semakin meningkat dosis yang diberikan maka LDL, TG semakin menurun dan HDL, Apo A1 meningkat. Keadaan tersebut terjadi karena ekstrak etanol akar seledri mengadung dlimonene. D-limonene dapat menurunkan LDL, TG dan meningkatkan HDL, Apo A1 melalui mekanisme aktivasi sinyal peroxisome proliferator-activated receptor (PPAR)-A dan menghambat sinyal liverX receptor (LXR)-B. Kesimpulan : Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol akar seledri dapat menurunkan LDL, TG dan meningkatkan HDL, Apo A1. Pada masa akan datang diharapkan penemuan ini dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi dislipidemia sehingga akan terjadi penurunan angka kejadian kardiovaskuler