PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN DALAM KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH

Berdasarkan paparan di atas dapat di simpulkan bahwa penyelamatan terhadap perjanjian kredit kepemilikan rumah pada bank,hubungan hukum antar developer dengan pembeli, bank dengan developer, maupun bank sebagai kreditor dan pembeli rumah sebagai debitor dalam kredit Kepemilikan Rumah memenuhi peraturan perundang-undangan dan sistem perbankan yang sehat, prinsip kehati-hatian, kesehatan bank yang relatif baik Dengan adanya perjanjian yang seimbang dalam kredit kepemilikan rumah, mengharapkan kondisi dan fungsi bank dapat pulih sehingga dapat mendorong perekonomian yang sehat dan dinamis, adanya kepastian hukum, perlindungan hukum bagi para nasabah, debitur maupun kreditur. Pengikatan bagi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) antara bank sebagai kreditur penyalur dana dan debitur sebagai penerima dana di pergunakan untuk membeli rumah walaupun keadaan rumah belum jadi dengan kata lain baru penanaman pondasi sudah di perjual belikan oleh pengembang. Pihak bank harus berhati-hati dalam pengikatan perjanjian kreditnya yaitu perjanjian pokok sebagai hutangnya dan perjanjian jaminan sebagai perjanjian asessoir. Dengan menggunakan Pengikatan Perjanjian Jual Beli yang harus di tuangkan dalam akta Notariil secara lengkap dan detail agar tidak terjadi persoalan hukum di kemudian hari apabila terjadi kredit macet di tengah jalan. Pihak kreditur dapat menarik jaminan sebagai agunan