Tinjauan hukum pidana Islam terhadap sanksi pidana kekerasan yang dilakukan anak terhadap anak sebaya hingga mengakibatkan kematian dalam putusan nomor 45/Pid.Sus/2014/Pn.Mkt

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: pertama, hakim menjatuhkan hukuman selama 9 (sembilan) bulan penjara dalam putusan Pengadilan Negeri Mojokerto Nomor: 45/Pid.Sus/2014/Pn.Mkt tentang tindak pidana kekerasan anak terhadap anak sebaya hingga mengakibatkan kematian berdasarkan fakta-fakta hukum di persidangan karena terdakwa masih di bawah umur dan akan bersekolah lagi. Dalam hal ini, hakim memilih untuk menggunakan pasal 170 ayat (2) ke 3 KUHP sebagai lex generalis dibanding pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagai lex spesialis; kedua, sanksi dalam putusan Pengadilan Negeri Mojokerto Nomor: 45/Pid.Sus/2014/Pn.Mkt tersebut tidak sesuai dengan hukum pidana Islam karena seharusnya hakim menjatuhkan sanksi jarimah qisas bukan jarimah ta’zir sebab terdakwa tidak melakukan ganti rugi kepada keluarga korban. Selain itu, dalam hal ini hakim juga kurang adil karena hanya melihat hal-hal yang meringankan saja, padahal perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa sangat merugikan yakni membuat orang lain meninggal dunia