KONfRIBUSI HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT DALAM PEMBANGUNAN HUKUM NASIONAL

Hukmn nasional yang sebagia11 besar masih dipengamhi hukum Belanda. keadaannya kurang akomodatif terhadap perkembangan zaman dan belum banyak memasukkan niJai-nilai l.uhur bangsa sendiri sebagai rnateri pembangunan hukum nasional. Hal itu mendorong pembangunan hukum nasional terns menerus diupayakan. Upaya pembanbtnnan hul...i.1m nasional perlu mempcrhatikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Hukum Islam dan hukum adat kenyataannya sebagai lmkum yang hidup dan dipra:ktekkan oleh masyarakat, kemudian bagaimanakah kontribusi lmkum Islam dan hukum adat dalam pembangunan Imkum nasional '.>. Penelhian eksploratif-analitil..: dengan pendekatan sosiohistoris akan menelusnri sebenamya hukum apa yang kontribuli f terhadap npaya pembangunan hu!.;um nasional. Dalam pemberlakua.n suaru lmkurn tidak lepas dengan "reori efekti fit as keberlak11an Jmkmn'· yang harns memenuhi prinsipprinsip keberlakuan lmkum secara j1iridis, sosiologis maupun filosofis. Kontribusi Hukum lslam dan hukum adai dalam pembangunan hukum nasional di Indonesia sangat dipengaruhi adanya teori-teori yang mengklaim kebenaran berlakunya suat.n lmkum yang berlaku di Indonesia. sebagai hukum nasional. Pada a\valnya, Jmkum Islam dan hukum adat adalah sangat bertentangan. Keadaan ini ditunjukkan denga11 adanya teori-teori seperti teori receptie in complexu yang dipelopori Van den Berg,(teori yang memperjuangkan berlakunya hu!...tim islam), yang ditentang oleh teori receptie yang dipelopori oleh Snouch Hurgronje (teori yang memperjuangkan berlakunya hukum adat). Pasca kemerdekaan (Orde Baru) hukum Islam dan hukum adat nampak bisa hidup herdampingan dan mempunyai hubungan yang tarik-menarik Keduanya dijadikan sebagai rnateri sumber pembangu11an (hukum) nasional. Sebagμ_i hukum positif dan keduanya bersifat elastis, dinamis yang senantiasa berkembang sesuai de11gan kebutuhan hukum nasional (hukum yang tidak out t.?f date) De\vasa ini, dalam era refonnasi kedua hukum tersebut lebih bersifat kompromis, saling menerima, mengisi, satu dengan yang lai.nnya. Proses eklektisisme juga tidak dapat dihindari sebagai bentuk perilaku hukum dalam upaya pembangunan hukum nasional. Hukum adat dijadikan sebagai acuan dasar pertanahan nasional. Dipositifkannya hukum Islam secara nasional yang tertuang dalam berbagai peraturan penmdang-undangan. di dalamnya juga terdapat peraturan yang sarat adanya pengamh hukum adat. Hal ini sebagai wujud nyata kontribusi hukum adat dan hukum Islam dalam hukum nasional