PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN KONVENSIONAL-EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN NGARINGAN 3 KABUPATEN BLITAR

Proses pembelajaran Think Pair Share menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Fakta di SDN Ngaringan 3 Kabupaten Blitar yaitu model yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran masih bersifat konvensional. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada pelajaran IPA di SDN Ngaringan 3 yaitu 70, pelajaran IPA diikuti oleh siswa dengan kurang antusias. Bahkan banyak siswa yang pasif dan bermalas-malasan selama mengikuti pelajaran. Banyak siswa yang merasa jenuh dengan proses pembelajarannya. Hal ini dikarenakan strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran kurang bervariasi sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu dan rancangan penelitian yang digunakan adalah Non Equivalent Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Ngaringan 3 Kabupaten Blitar berjumlah 40 orang. 20 anak dan terpilih menjadi kelompok kelas eksperimen dan 20 anak menjadi kelompok kelas kontrol. Berdasarkan analisis data nilai post-test, nilai afektif, dan nilai psikomotor menunjukkan adanya perbedaan antara kedua kelompok. Terlihat dari nilai t = 5,309 dengan derajat kebebasan = 19 dan p-value (2-tailed) = 0,042. Nilai post-test dengan signifikansi 0, 042 < 0,05 = 5%, Jadi, dapat disimpulkan ada perbedaan hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran think pair share dengan kelas kontrol yang menggunakan konvensional-ekspositori pada materi Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia, kelas V SDN Ngaringan 3 Kabupaten Blitar tahun pelajaran 2016/2017 setelah diberikan perlakuan