PERAN GURU TERHADAP PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDN SUMBERSARI 2 MALANG

Guru adalah orang yang memiliki kemampuan yang merancang program pembelajaran, serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan. Pada saat ini guru memiliki tugas dan peran yang sangat berat karena pada era globalisasi banyak tantangan yang harus dihadapi dan disikapi dengan profesional. Peran guru tidak hanya membimbing dan mendidik peserta didik tetapi dapat memberikan pendidikan karakter untuk menjadikan peserta didik menjadi pribadi yang baik. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) pelaksanaan pendidikan karakter di SDN Sumbersari 2 Malang, (2) peran guru terhadap penerapan pendidikan karakter di SDN Sumbersari 2 Malang, (3) kendala yang dihadapi guru dalam menjalin peran di SDN Sumbersari 2 Malang, dan (4) solusi yang sudah dilakukan guru dalam menjalin peran di SDN Sumbersari 2 Malang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, pemataran data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pelaksanaan pendidikan karakter sudah dilaksanakan berdasarkan pembiasaan-pembiasaan yang ada di sekolah. Dari pelaksanaan pendidikan karakter banyak nilai-nilai karakter yang muncul seperti religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab, (2) peran guru terhadap penerapan pendidikan karakter yaitu keteladanan, inspirator, motivator, dinamisator, dan evaluator, (3) kendala yang dihadapi guru dalam menjalin peran yaitu peserta didik yang memiliki karakter dan latar belakang keluarga yang berbeda-beda, peserta didik pada kelas rendah masih membutuhkan perhatian guru dan masih kurang berkonsentrasi, dan (4) solusi yang sudah dilakukan guru dalam menjalin peran yaitu bekerja sama dengan orang tua, tidak berhenti untuk memberikan perintah yang baik pada peserta didik, dan guru memiliki teknik-teknik dalam pembelajaran seperti menyanyi, ice breaking, yel-yel agar peserta didik merasa nyaman saat pembelajaran