ANALISIS PELAKSANAAN MODEL ROLE PLAYING DALAM INTEGRASI TEMA 7 SUBTEMA 4 SEMESTER II SEBAGAI PENGENALAN LIFE SKILLS SISWA KELAS I SDN MOJOLANGU 5 MALANG

Proses pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) memerlukan model pembelajaran yang berbeda dalam kegiatan proses mengajar. Supaya proses pembelajaran bagi siswa menjadi lebih bermakna dan memberikan pengalaman belajar, perlu adanya kegiatan role playing sebagai salah satu model pembelajaran yang digunakan sebagai pengenalan life skills pada siswa SD. Pengenalan life skills akan lebih optimal apabila diinternalisasikan dengan mata pelajaran dan model pembelajaran tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan persiapan, pelaksanaan dan refleksi penggunaan model role playing sebagai pengenalan life skills yang diintegrasikan dengan pembelajaran tematik tema 7 semester 2 di kelas I SD Negeri Mojolangu 5 Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data yang diuraikan berupa data deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi duayaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh melalui observasi langsung dan hasil wawancara kepada informan yaitu kepala sekolah dan guru kelas I SDN Mojolangu 5 Malang. Sumber data sekunder diperoleh melalui hasil dokumentasi berupa foto kegiatan pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran guru selama pembelajaran tematik tema 7 (benda, hewan dan tanaman disekitarku) semester 2. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan model role playing sebagai pengenalan life skills dalam pembelajaran tematik kelas 1 SDN Mojolangu 5 Malang pada pertemuan pertama belum terjadi kegiatan yang signifikan karena masih dilakukan simulasi untuk persiapan role playing yang dilaksanakan pada pertemuan yang kedua. Pertemuan kedua siswa telah melaksanakan kegiatan role playing sebagai pengenalan life skills cukup untuk memberikan pengalaman belajar kepada siswa tentang sikap percaya diri, disiplin dan bekerjasama namun bukan berarti semua yang telah siswa pelajari dapat diterapkan secara langsung dan menilai life skills tidak dapat menggunakan pertanyaan benar atau salah ataupun pilihan ganda karena life skills tidak dapat dipelajari hanya sekali tetapi sepanjang waktu, oleh karena itu penilaian hendaknya berkelanjutan. Model role playing sangat fleksibel, serba guna dan dapat diterapkan untuk mencapai sejumlah tujuan pembelajaran yang mungkin tidak dapat atau sulit direalisasikan dengan model lain. Model role playing dikatakan berhasil apabila sebagian besar siswa mampu secara bebas mengungkapkan perasaan, nilai, sikap, dan pemecahan masalah yang dihadapi