PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS 4 SDN BANJAREJO 1 KABUPATEN MALANG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

Permasalahan pada penelitian ini adalah ditemukan rendahnya nilai hasil belajar mata pelajaran IPA menggunakan materi energi dan penggunaannya. Hal ini disebabkan, guru belum menemukan metode pembelajaran yang cocok. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan model pembelajaran yaitu model pembelajaran course review horay, dimana siswa secara berkelompok akan diujikan tentang materi yang telah disampaikan dengan soal-soal yang telah dibuat oleh peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendiskripsikan proses pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay pada mata pelajaran IPA materi energi dan penggunaannya siswa kelas 4 di SDN Banjarejo 1 Kabupaten Malang. (2) mendiskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi energi dan penggunaannya siswa kelas 4 di SDN Banjarejo 1 Kabupaten Malang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Tahap dalam setiap siklus penelitian meliputi kegiatan (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Penelitian ini dilakukan di SDN Banjarejo 1 Kabupaten Malang dengan subyek penelitian siswa kelas 4. Data penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data dari penelitian ini dengan cara deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data perkembangan siswa dari siklus I sampai siklus II. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay, siswa yang tuntas memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditentukan yaitu: 75. Pada siklus I siswa yang tuntas mencapai 14 siswa (63,65%) dan siswa yang tidak tuntas mencapai 8 siswa (36,35%). Sedangkan hasil belajar kelompok di siklus II menunjukkan terdapat 22 siswa yang tuntas belajar (100%) dan tidak ada siswa yang tidak tuntas (0%). Pada ketuntasaan klasikal siklus I, siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM) sebesar 63,65%, sedangkan pada siklus II siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM) sebesar 100%. Hal ini membuktikan bahwa pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar IPA pada materi energi dan penggunaannya, dari 63,65% (kurang) menjadi 100% (istimewa) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay