PENGEMBANGAN MEDIA BAKIS (BATANG KAYU TIPIS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT KELAS IV SDN SIDOREJO 04 MALANG

Keterbatasannya media pembelajaran, serta kurangnya kemampuan guru menciptakan media pembelajaran menjadikan metode ceramah dan pemberian tugas sebagai pilihan utama dalam proses pembelajaran . Hasil analisis kebutuhan di SDN Sidorejo 04 Malang diketahui alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan menggunakan papan tulis, buku paket dan buku LKS. Hal ini membuat siswa kurang memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, sehingga dibutuhkan media yang dapat mengatasi masalah tersebut untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Adanya media Bakis (batang kayu tipis) menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan lebih memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Proses tersebut didapat dari proses pengamatan, pemahaman, presentasi dan menjawab soal dengan benar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengembangan media Bakis (batang kayu tipis) sebagai media untuk memberikan wadah kepada siswa untuk berfikir aktif dalam proses pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Penelitian pengembangan ini merupakan penelitian yang mengacu pada jenis penelitian dan pengembangan R & D (Research And Development) yang digunakan adalah model prosedural dengan pecetus teori Brog & Gall yang diadaptasi oleh Sugiono (2012). Model pengembangan terdiri dari 10 tahap pengembangan, yaitu potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, revisi produk, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk tahap akhir, dan produksi masal. Akan tetapi karena keterbatasan waktu dan biaya, penelitian ini hanya sampai tahap ke sembilan yaitu revisi tahap akhir. Kualitas media Bakis berdasarkan validasi media, validasi materi, dan validasi pembelajaran memiliki kategori sangat baik atau sangat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Terbukti dari hasil prosentase hasil analisi respon ahli materi adalah 94%, Presentase ahli media adalah 92% dan ahli pembelajaran 96 %. Respon siswa pada uji coba produk mendapatkan 84,5%, sedangkan pada uji coba tahap kedua diperoleh prosentase diperoleh 90,4%. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa media Bakis “sangat layak” untuk digunakan pada pembelajaran matematika