Rancang bangun mesin pengupas sabut kelapa skala rumah tangga dengan sistem pencekam

Di pulau Bangka khususnya kota Pangkalpinang banyak dijumpai penjual buah kelapa muda yang pada umumnya berjualan di depan rumah dengan stok lebih kurang 5-15 butir perhari. Air kelapa muda dijual sebagai pelepas dahaga. Disaat konsumen membeli air kelapa maka penjual mengupas buah kelapanya menggunakan alat tradisional yaitu parang. Untuk membantu pengupasan kelapa muda sehingga bentuk kelapa kupas lebih baik penampilannya, maka perlu dirancang alat pengupas sabut buah kelapa menggunakan motor listrik ¼ HP. Metode perancangan dilakukan dengan metode VDI 2221 (Verein Deutscher Ingieneure). Mesin pengupas dan pencekam sabut kelapa muda yang merujuk pada sistem pembubutan dengan pencekam ujung kelapa secara horizontal, sehingga dari kedua pencekam, satu pencekam dibuat bisa bergerak ke kiri dan ke kanan dengan menggunakan ulir yang digerakkan manual dengan tuas, pencekam satunya bersifat tetap karena terhubung dengan pulley dan belt dan motor listrik. Pada proses pengupasan dilakukan menggunakan sistem pemotongan yang digerakkan menyesuaikan ukuran kelapa. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengupasan sabut kelapa yang tidak terkelupas seluruhnya dikarenakan bagian sistem pemotong tidak sempurna dan putaran mesin kurang cepat