Pengembangan Model Pembelajaran Menulis Cerita Pengalaman Berbasis DISE (Dialog, Scientific, Edutainment) bagi Siswa Sekolah Dasar

ABSTRAK Ani Widosari, 2018. Model Pembelajaran Menulis Cerita Pengalaman Berbasis DISE (Dialog, Scientific, Edutainment) bagi Siswa Sekolah Dasar. Promotor: Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd., Ko-Promotor I: Prof. Dr. St.Y. Slamet, M.Pd., dan Ko-Promotor II: Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd. Pembelajaran menulis cerita pengalaman merupakan salah satu pembelajaran yang wajib dilaksanakan guru bagi siswa kelas lima SD. Saat ini, kemampuan menulis cerita pengalaman siswa kelas 5 SD masih rendah. Penelitian ini penting dilakukan karena model pembelajaran yang ada saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan guru dan siswa. Guru kesulitan memilih model pembelajaran, dan siswa kesulitan menulis cerita pengalaman. Tujuan umum penelitian ini, untuk menghasilkan model pembelajaran menulis cerita pengalaman berbasis DISE bagi siswa SD. Tujuan khususnya yaitu: (1) mendeskripsikan dan menjelaskan kondisi model pembelajaran menulis cerita pengalaman bagi siswa SD selama ini; (2) mendeskripsikan dan menjelaskan kebutuhan model pembelajaran menulis cerita pengalaman yang sesuai dengan guru dan siswa SD; (3) mendeskripsikan dan menjelaskan hasil pengembangan model pembelajaran menulis cerita pengalaman berbasis DISE bagi siswa SD; (4) menemukan keefektifan model pembelajaran menulis cerita pengalaman berbasis DISE terhadap kemampuan menulis pengalaman bagi siswa SD; dan (5) mendeskripsikandan menjelaskan diseminasi model pembelajaran menulis cerita pengalaman berbasis DISE bagi siswa SD. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Ada empat langkah yaitu: (1) tahap eksplorasi; (2) tahap pengembangan model; (3) tahap pengujian model; dan (4) tahap diseminasi dan implementasi model. Tahap eksplorasi dilakukan dengan mengobservasi pembelajaran menulis cerita pengalaman di 14 SD dan hasil-hasil penelitian yang relevan, tahap pengembangan meliputi uji coba terbatas dan uji coba luas, tahap pengujian model menggunakan tes, dan tahap diseminasi melalui publikasi ilmiah dan workshop. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: (1) wawancara; (2) observasi; (3) dokumentasi; dan (4) tes. Penelitian ini menemukan bahwa pembelajaran menulis cerita pengalaman selama ini belum dapat memenuhi kebutuhan guru dan siswa. Kesulitan yang ditemui siswa antara lain: (1) kesulitan dalam mengembangkan kalimat dalam cerita; (2) menemukan ide dalam bercerita; (3) masih rendahnya kemampuan tentang tata tulis; (4) kreativitas siswa belum optimal, (5) penulisan dan pengembangan cerita masih belum sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia. Kebutuhan guru terkait dengan model pembelajaran selama ini, guru belum memahami dan menerapkan model pembelajaran secara baik. Guru merasa kesulitan dan bingung menentukan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran menulis cerita pengalaman. Produk model pembelajaran yang dikembangkan yaitu model DISE. Model DISE, akronim dari Dialog, Scientific, dan Edutainment. Model pembelajaran DISE ini lebih menarik dan menyenangkan dibandingkan model yang saat ini biasa digunakan. Model DISE ini tepat untuk pembelajaran menulis cerita pengalaman dan dapat memenuhi kebutuhan guru dan siswa. Dari hasil penilaian pakar, model DISE ini tepat untuk pembelajaran menulis cerita pengalaman bagi siswa SD dan dapat memenuhi kebutuhan guru dan siswa. Hasil uji keefektifan, diketahui bahwa ada pengaruh model DISE terhadap kemampuan menulis pengalaman bagi siswa SD. Model DISE lebih baik dan efektif secara signifikan daripada model pembelajaran yang saat ini digunakan. Kata kunci: model, DISE, menuli