Minat Petani Tebu untuk Bermitra dengan Pabrik Gula Tasikmadu

THE FACTORS INFLUENCED SUGAR CANE FARMERS’ INTEREST TO BUILD A BUSINESS PARTNERSHIP WITH TASIKMADU SUGAR MILL MINAT PETANI TEBU UNTUK BERMITRA DENGAN PABRIK GULA TASIKMADU Aris Setyono, Darsono, Agustono Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp/Fax (0271)637457 Email : arissetyono1995@gmail.com Abstract : The research aims to identify factors influencing the sugar cane farmer to build a business partnership with PG Tasikmadu. And, the differences in term of income between farmers building a business partnership with farmers having no partnership are also be observed. The research employs a descriptive analysis method. PG Tasikmadu in Karanganyar regency becomes the chosen research location through purposive method. The data include primary and secondary data. The research methodologies include Regresi Logistik, t-test, and Sugar Cane Farming. The research finds that significant variables influencing the sugar cane farmers’ decision to build a business partnership with PG Tasikmadu includes farmland wide, supporting factory and employment. Conversely, some variables including education and dependent family members, do not influence the decision. The income of the farmers with the business partnership is IDR 11,528,972 for every hectare farmland. And, the income of the farmers with no business partnership is IDR 10,436,949 for every hectare farmland. In this respect, the farmers with the business partnership have 1,41 R/C ratio, meaning that every rupiah invested for the sugar cane business produces IDR 1,41. On the other hand, the farmers with no business partnership have 1,34 R/C ratio, meaning that every rupiah invested for the sugar cane business produces IDR 1,34. Key words : Regresi Logistik, Sugar Cane, Partnership, PG Tasikmadu. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentfikasi faktor yang mempengaruhi petani tebu bermitra dengan PG Tasikmadu, serta untuk mengetahui perbedaan pendapatan antara petani tebu mitra dengan petani tebu non mitra. Metode dasar yang digunakan adalah analisis deskriptif. Lokasi penelitian dipilih secara purposive yaitu pada PG Tasikmadu di Kabupaten Karanganyar. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi Logistik dan Analisis Usaha Tani. Variabel yang signifikan mempengaruhi keputusan petani tebu memilih bermitra dengan PG Tasikmadu adalah luas lahan dan adanya bantuan pabrik, sedangkan variabel pendidikan, tanggungan keluarga, dan pekerjaan tidak mempengaruhi keputusan petani tebu memilih bermitra dengan PG Tasikmadu. Pendapatan yang diterima petani mitra lebih banyak dibandingkan dengan petani non mitra, walaupun penerimaan petani non mitra lebih banyak dibandingkan petani mitra, dikarenakan biaya yang dikeluarkan oleh petani non mitra lebih banyak, terutama biaya angkut tebu. Pendapatan usahatani tebu mitra adalah Rp 11.708.750 per hektare, sedangkan rata-rata pendapatan usahatani tebu petani non mitra adalah sebesar Rp 10.619.910 per hektare. Petani tebu mitra memiliki rasio R/C senilai 1,41, berarti setiap satu rupiah yang dikeluarkan petani untuk membiayai keperluan usahatani tebu akan menghasilkan Rp. 1,41. Sedangkan petani tebu non mitra menghasilkan rasio R/C sebesar 1,34, berarti setiap satu rupiah yang dikeluarkan petani tebu non mitra untuk membiayai keperluan usahatani tebu akan menghasilkan Rp. 1,34. Kata Kunci : Regresi Logistik, Tebu, Kemitraan, PG Tasikmadu