Buzzer Twitter pada Publikasi Organisasi Pemerintah (Studi Analisis Isi Asosiasi Topik Tweet, Tujuan Tweet, Desain Penyusunan Pesan, dan Feedback Akun Buzzer Twitter Kementerian Keuangan

Twitter hadir sebagai media social dengan beragam kemudahan serta fitur menarik yang memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif diantara para penggunanya. Fenomena di Indonesia, organisasi pemerintah telah banyak aktif memanfaatkan twitter dan menjadikannya sebagai salah satu media strategis publikasi, termasuk Kementerian Keuangan. Strategi komunikasi terbaru Kementerian Keuangan dan sejauh ini belum diterapkan pada organisasi pemerintah lainnya adalah pemanfaatan buzzer twitter pada publikasi program yaitu dengan memanfaatkan potensi besarnya jumlah pegawai yang aktif pada media social twitter pribadinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana isi tweet akun Buzzer Kementerian Keuangan tersebut dilihat dari aspek topik, tujuan, desain penyusunan pesan, umpan balik dari followers, dan arah isi reply. Teori yang menjadi dasar kategori desain penyusunan pesan adalah teori Message Desain Logic dari Barbara O’Keefe yang meyakini bahwa individu menggunakan logika yang berbeda dalam memutuskan apa yang harus dikatakan kepada orang lain pada situasi tertentu. Logika pesan tersebut meliputi ekspresif, konvensional dan retoris. Pada kategori topic tweet, penelitian ini merujuk pada analisis hastag (#) yang digunakan akun twitter Kementerian Keuangan (@KemenkeuRI) yang kemudian dimodifikasi dalam 7 (tujuh) kategori yaitu penganggaran negara; pendapatan negara; kekayaan negara; utang negara; kebijakan ekonomi pemerintah; pendidikan dan pelatihan keuangan; dan pengawasan keuangan dan kesekretariatan. Sedangkan untuk kategori tujuan tweet yang digunakan mengadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Golbeck et al., 2010; Sobaci & Karkin, 2013; Renz & Sullivan, 2013; Suryanto, 2015; Mahajan et al., 2016 yang kemudian dimodifikasi menjadi 4 (empat) kategori yaitu berbagi informasi, berita dan edukasi; aktivitas dan lokasi; pesan, pandangan dan opini publik; dan promosi partisipasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (mix methods research) dengan pendekatan explanatory sequential mixed methods yaitu penelitian kuantitatif pada fase pertama, kemudian dilanjutkan fase kedua dengan penelitian kualitatif. Pada penelitian kuantitatif, penelitian ini menggunakan metode analisisisi untuk menggambarkan secara detail suatu pesan atau teks. Selanjutnya, penggunaan metode studi kasus pada penelitian kualitatif untuk mengemukakan gambaran suatu kasus secara lebih detail dan mendalam. Penelitian dilakukan pada tweet post akun Buzzer Kementerian Keuangan sebanyak 962 tweet yang diposting pada 24 akun twitter pada tanggal 4Agustus 2015 sampai dengan 23 November 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Buzzer Kementerian Keuangan paling aktif memanfaatkan twitter untuk topic Penganggaran Negara dengan tujuan berbagi informasi, berita dan edukasi melalui pemanfaatan desain penyusunan pesan retoris. Dari tweet post tersebut, Buzzer Kementerian Keuangan banyak memperoleh umpan balik tinggi dengan arah isi reply yang bernilai positif. Penelitian ini juga menemukan beberapa faktor lain yang mempengaruhi variasi desain penyusunan pesan selain faktor pengaruh pada gambaran Barbara O’Keefe, antara lain karakteristik topik pesan, analisis penerima pesan, tingkat pemahaman isi pesan, analisis umpan balik followers serta tingkat kompetensi buzzer tersebut. Hal ini menjadi temuan khusus yang mampu memperluas teori O’Keefe tentang logika desain pesan