Perancangan Sekrup Tulang dengan Bahan Biokomposit Hidroksiapatit Zirconia

Angka kasus fraktur tulang di Indonesia tercatat 300 sampai 400 kasus per bulan. Kejadian fraktur tulang membutuhkan prosedur pembedahan tulang dengan sekrup tulang. Sekrup tulang logam tersedia luas di pasar tetapi memiliki banyak kekurangan. Disisi lain, penelitian sebelumnya menyatakan bahwa hidroksiapatit adalah bahan yang menjanjikan sebagai pengganti logam untuk bahan sekrup tulang. Sekrup tulang hidroksiapatit dapat ditemukan di pasar tetapi dengan keterbatasan sumber daya dan harga yang tinggi. Indonesia adalah negara dengan pendapatan rumah tangga menengah kebawah yang sulit untuk menerapkan sekrup tulang hidroksiapatit. Penelitian ini adalah sebuah pengembangan desain sekrup tulang dari bahan hidroksiapatit zirconia. Tujuan penelitian ini adalah meneliti material yang berpotensi untuk dirancang sebuah sekrup tulang. Tahapan perancangan yang dilalui antara lain generalisasi desain (formulasi bahan) yang digunakan untuk mendapatkan sifat kekuatan material dan tahapan yang diadaptasi dari metode rasional menurut Nigel Cross. Hasil dari tahap ini adalah prototipe sekrup tulang dari bahan hidroksiapatit zirconia. Namun desain dan prototipe sekrup tulang yang dihasilkan masih memerlukan perbaikan. Beberapa permasalahan yang terjadi antara lain cara meningkatkan kekuatan bahan, mengatasi kelengketan bahan, memperbaiki leher sekrup dan pemilihan filler yang tepat untuk sekrup tulang. Dari tahap pembuatan prototipe sekrup tulang, penelitian lanjutan difokuskan untuk meningkatkan keberhasilan pembuatan prototipe sekrup tulang dan hal tersebut memerlukan beberapa tahapan untuk dapat diproduksi dengan massal