Pengaruh Konsentrasi Yeast dalam Biokatalis Ko-imobilisasi terhadap Proses Pembuatan Bioetanol dari Sorghum (Sorghum bi color) dalam Bioreaktor Unggun Terfluidakan

Gilang Cahya Widi Pamasa, Yoga Setyawan, 2017, Prarancangan Pabrik Benzil Alkohol dari Benzil Klorida, Air dan Natrium Karbonat dengan Proses Hidrolisis, Kapasitas 25.000 ton/tahun. Program Studi Sarjana Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Benzil alkohol banyak digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan obat-obatan parfum, kosmetik, solvent, tekstil fotografi dan sebagai bahan dasar industri kimia yang lain. Prarancangan pabrik benzil alkohol dari benzil klorida, air dan natrium karbonat dengan proses hidrolisis kapasitas 25.000 ton/tahun didirikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan selebihnya diekspor. Untuk membuat benzil alkohol dengan kapasitas 25.000 ton/tahun dibutuhkan bahan baku benzil klorida 1,455 kg/kg produk, natrium karbonat 0,674 kg/kg produk dan air sebanyak 6,003 kg/kg produk. Total bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat 1 kg benzil alkohol sebanyak 8,132 kg. Pabrik ini menghasilkan karbon dioksida sebanyak 0,250 kg/kg produk, fase berat keluaran dekanter sebanyak 6,873 kg/kg produk yang terdiri dari benzil alkohol, air, natrium karbonat dan natrium klorida, serta arus purging yang terdiri dari benzil alkohol, benzil klorida dan toluen sebanyak 0,010 kg/kg produk. Total output pabrik termasuk produk sebesar 8,132 kg. Pabrik ini direncanakan didirikan di Gresik, Jawa Timur pada tahun 2020 dan mulai beroperasi pada tahun 2021. Pabrik beroperasi selama 24 jam per hari, dan 330 hari per tahun dengan waktu shut down satu bulan. Benzil alkohol dibuat dengan cara mereaksikan benzil klorida dan larutan natrium karbonat pada suhu 105°C dan tekanan 1 atm. Reaksi yang terjadi adalah eksotermis dan dilakukan dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan waktu reaksi kurang lebih 6 menit dan konversi 90%. Produk benzil alkohol yang dihasilkan mempunyai kemurnian 99% berat. Tahapan proses meliputi persiapan bahan baku benzil klorida dan natrium karbonat, pembentukan benzil alkohol di reaktor, pemisahan benzil alkohol di dekanter dan pemurnian hasil di menara distilasi. Unit pendukung proses terdiri atas unit pengadaan air (air dari Telaga Ngipik sebanyak 7,206 kg/kg produk), unit pengadaan steam sebanyak 0,529 kg/kg produk, untuk pengadaan listrik sebesar 0,057 kWh/kg produk, unit pengadaan udara tekan sebesar 0,020 m3/kg produk, dan unit pengadaan bahan bakar berjenis IDO sebanyak 0,011 L/kg produk. Pabrik juga dilengkapi laboratorium untuk menjaga mutu dan kualitas bahan baku dan produk sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Limbah yang dihasilkan oleh pabrik terdiri dari limbah cair dan gas. Limbah gas berasal dari karbon dioksida sebanyak 0,250 kg/kg produk. Limbah cair berupa fase berat keluaran dekanter sebanyak 6,873 kg/kg produk dan purging sebanyak 0,010 kg/kg produk. Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Berdasarkan hasil analisa ekonomi diperoleh, ROI (Return on Invesment) sesudah pajak sebesar 15,58%, POT (Pay Out Time) sesudah pajak selama 3,9 tahun, BEP (Break Even Point) 52,73%, dan SDP (Shut Down Point) 25,42%. Sedangkan DCF (Discounted Cash Flow) sebesar 15,88%. Jadi, dari segi ekonomi pabrik benzil alkohol dari benzil klorida, air dan natrium karbonat dengan proses hidrolisis kapasitas 25.000 ton/tahun layak untuk didirikan