PERBEDAAN KECENDERUNGAN AKSES PORNOGRAFI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNS ANGKATAN 2014 YANG MEMILIKI PENDIDIKAN SEKSUAL TINGGI DAN RENDAH

ABSTRAK Amalia Salim Widyani, G0011017, 2014. Perbedaan Kecenderungan Akses Pornografi pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran UNSAngkatan 2014yang Memiliki Pendidikan Seksual Tinggi dan Rendah. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Latar Belakang:Pada umumnya anak memasuki usia remaja tanpa pengetahuan yang memadai tentang seks. Hal ini disebabkan orang tua masih tabu membicarakan sekssehingga anak mencari sumber-sumber lain yang tidak akurat, khususnya pornografi.Pendidikan seksual diperlukan untuk menjembatani antara rasa keingintahuan remaja tentang seksualitas dan berbagai tawaran informasi yang vulgar, dengan cara pemberian informasi tentang seksualitas yang benar, jujur, lengkap, yang disesuaikan dengan kematangan usianya.Pendidikan seksualmemiliki peran penting dalam penggunaan pornografi pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecenderungan akses pornografi pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran UNS angkatan 2014 yang memiliki pendidikan seksual tinggi dan rendah. Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan case control. Sampel penelitian ini terdiri dari192 orang Mahasiswa Program Studi Kedokteran UNS angkatan 2014 yang diambil dengan teknik total sampling. Sampel dengan 25% peringkat pendidikan seksual tertinggi dan 25% peringkat pendidikan seksual terendah kemudian dilakukan analisis data sehingga hanya 96 sampel yang digunakan. Data hasil penelitian diuji dengan uji t tidak berpasangan. Hasil: Hasil uji t tidak berpasangan menunjukkan terdapat perbedaan yang sangat bermakna antara pendidikan seksual dengan akses pornografi pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran UNS angkatan 2014 dengan nilai t = 2,849 dan p < 0,05 (p=0,005). Akses pornografi cenderung lebih rendah pada mahasiswa dengan pendidikan seksual yang tinggi. Begitupula sebaliknya, akses pornografi cenderung lebih tinggi pada mahasiswa dengan pendidikan seksual yang rendah. Simpulan: Terdapat perbedaan kecenderungan akses pornografi yang sangat bermakna pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran UNS angkatan 2014 yang memiliki pendidikan seksual tinggi dan rendah . Mahasiswa dengan pendidikan seksual yang tinggi cenderung memiliki akses pornografi yang rendah. Begitu pula sebaliknya, mahasiswa dengan pendidikan seksual rendah cenderung memiliki akses pornografi yang tinggi. Kata kunci: pendidikan seksual, akses pornograf