PENAMBAHAN TIANG KAYU SEBAGAI PERKUATAN PADA TANAH DASAR (SUBGRADE) LUNAK

Kondisi perkerasan jalan yang kurang baik salah satunya diakibatkan karena perkerasan berada pada jenis tanah dasar lunak. Tanah lunak merupakan jenis tanah yang kurang baik untuk perkerasan jalan karena memiliki daya dukung rendah sehingga dapat menyebabkan penurunan yang cukup besar pada badan jalan. Hal ini dapat diatasi dengan memperbaiki maupun memperkuat tanah dasar atau subgrade. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan tiang kayu sebagai metode perbaikan tanah. Metode perkuatan tiang kayu diharapkan berfungsi memberikan perkuatan pada tanah dasar lunak, sehingga dapat menambah daya dukung tanah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan perkuatan kayu terhadap lendutan model perkerasan serta perbandingan analisis lendutan akibat pembebanan terhadap metode Hetenyi (1974). Pengujian dilakukan dengan pemberian beban pada tanah tanpa perkuatan, dengan perkuatan tiang kayu, serta penambahan sub-base berupa pasir setebal 30 mm dan basecourse berupa kerikil setebal 30 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tiang mampu mereduksi lendutan sebesar 58,78 % pada titik sentris dan 61,33 % pada titik eksentris. Penambahan subbase dan basecourse juga mampu mereduksi lendutan berturut-turut pada titik sentris sebes-ar 74,12; 79,83 % dan pada titik eksentris sebesar 73,83; 79,69%. Penambahan perkuatan tiang serta lapisan sub-base dan basecourse mampu mereduksi lendutan yang terjadi. Perbandingan lendutan antara pengamatan dengan metode pendekatan rumus Hetenyi (1974) secara umum memberikan lendutan yang hampir sama, akan tetapi selisih nilai pembebanan masih cukup besar