Hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Derajat Keparahan Psoriasis

ABSTRAK Asoka Murascandrika, G0013044, 2016. Hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Derajat Keparahan Psoriasis. Pendahuluan: Psoriasis merupakan penyakit kulit inflamasi kronis dengan etiologi kompleks antara faktor genetik dan faktor imunologi. Pada psoriasis terjadi peningkatan sitokin pro-inflamasi terutama Tumor Necrosis Factor – α (TNF-α). Kelebihan berat badan maupun obesitas menurut Indeks Massa Tubuh (IMT) akan mengakibatkan makrofag di dalam jaringan adiposa teraktivasi dan merangsang sel lemak untuk mensekresi TNF-α, sehingga peningkatan IMT dapat menjadi faktor yang memperberat psoriasis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan subjek penelitian dilakukan secara consecutive sampling. Subjek yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 54 orang terdiri dari pasien psoriasis yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu pengisian kuesioner, pemeriksaan fisik, dan pengukuran derajat keparahan menggunakan skor Psoriasis Area Severity Index (PASI). Data dianalisis menggunakan analisis bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil: Presentase kelompok pasien psoriasis derajat berat dengan IMT berat badan lebih atau obesitas adalah 65%. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara IMT dengan derajat keparahan psoriasis. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa nilai IMT yang tinggi maupun obesitas meningkatkan risiko keparahan psoriasis dibandingkan dengan nilai IMT yang rendah maupun normal (p = 0,021). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara IMT dengan derajat keparahan psoriasis. Nilai IMT yang tinggi dapat meningkatkan risiko keparahan psoriasis. Kata Kunci : Indeks Massa Tubuh, Derajat Keparahan Psoriasi