KUALITAS FISIK TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) PADA BERBAGAI TINGKAT KEPADATAN KANDANG DENGAN SUPLEMENTASI VITAMIN C DALAM RANSUM

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh tingkat kepadatan kandang dan suplementasi vitamin C dalam ransum terhadap kualitas fisik telur puyuh. Penelitian ini dilaksanakan di kandang percobaan Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta di Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar yang dimulai pada September sampai November 2015. Materi yang digunakan adalah puyuh (Coturnix coturnix japonica) umur 23 minggu sebanyak 408 ekor, dengan bobot badan awal 154 ± 4,99 gram. Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 3 × 2. Faktor pertama yaitu kepadatan kandang 40, 45 dan 50 ekor/m2 yang direpresentasikan dengan 15, 17 dan 19 ekor per kandang (luas 0,375 m2). Faktor kedua yaitu vitamin C sebanyak 0 dan 250 mg/kg. Pengukuran kualitas telur dilakukan selama dua periode (2 × 28 hari) pada tiga hari terakhir setiap periode. Jumlah telur keseluruhan sebanyak 216 butir telur setiap periode. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Data yang diperoleh dianalisis variansi untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati, jika terdapat pengaruh perlakuan maka dilanjutkan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara kepadatan kandang dengan suplementasi vitamin C terhadap kualitas fisik telur puyuh. Kepadatan kandang hingga 50 ekor/m2 sebagai faktor penyebab stres masih dapat diterima oleh puyuh. Suplementasi vitamin C sebanyak 250 mg/kg dalam ransum belum mampu meningkatkan bobot telur, bobot putih telur, bobot kuning telur dan ketebalan kerabang telur puyuh. Kata kunci : puyuh, kepadatan kandang, vitamin C, kualitas fisik telur