EVALUASI DAN PENINGKATAN KAPASITAS JALAN DI PERSIMPANGAN BERSINYAL BANDARJO PADA RUAS JALAN GATOT SUBROTO-DIPONEGORO KOTA UNGARAN

Perkembangan Ibukota Kabupaten Semarang salah satunya didukung oleh sarana transportasi utama Arteri Primer yang melalui ruas jalan Jln. Gatot Subroto-Diponegoro Kota Ungaran. Jaringan jalan yang merupakan jalur utama yang menghubungkan antara Kota Semarang – Yogyakarta atau Semarang – Salatiga – Solo dan kota lainya di Jawa Tengah. Kota Ungaran sebagai salah satu Ibu Kota Kabupaten Semarang yang menjadi pusat dari berbagai sarana-sarana pendidikan, perkantoran dan bahkan perindustrian maka secara positif mendorong pertumbuhan di berbagai sektor, baik ekonomi , sosial, perdagangan dan lainya dan juga menimbulkan bangkitan-bangkitan lalu lintas yang berdampak pada transportasi. Transportasi dari berbagai Aktivitas perkantoran, industri, pendidikan, perdagangan barang dan jasa serta kegiatan masyarakat lainnya dalam saat yang sama terjadi pergerakan, bahkan frekuensi kegiatan cenderung meningkat seiring perkembangan jumlah kendaraan setiap tahun dengan kondisi ruas jalan dan perlengkapan jalan yang terbatas, pada akhirnya ruas jalan tidak mampu menampung beban lalu lintas dan menjadikan pengguna jalan dan berkurangnya tingkat kenyamanan, bahkan keselamatan dalam perjalanan akibat pengaturan lalu lintas yaitu perlengkapan jalan kurang memadahi. Kondisi sekitar lingkungan jalan yang menyebabkan hambatan samping jalan meningkat serta keterbatasan kapasitas jalan, akan mengakibatkan berbagai permasalahan lalu lintas dan lainnya. Metode pelaksanan studi yang dilakukan adalah pengumpulan data skunder dengan survei instansional, sedangkan data primer dengan cara observasi di lapangan. Setelah data-data terkumpul kemudian digunakan sebagai bahan analisis baik aspek kinerja lalu lintas maupun permasalahan lalu lintas dan penyebabnya. Hasil evaluasi dijadikan penentuan alternative berupa pengubahan waktu hijau (gi) atau fase sinyal pada tiap pendekat di persimpangan Bandarjo. Alternatife perencanaan ulang fase sinyal dan geometri jalan pada simpang selanjutnya direkomendasikan sebagai rencana peningkatan kapasitas Jalan untuk mengatasi jumlah antrian dan tundaan pada Persimpangan Bersinyal Bandarjo Kota Ungaran agar kapasitas simpang meningkat dan lalu lintas menjadi lancar. Ruas jalan yang mempunyai V/C >0,75 (MKJI 1997), maka tingkat pelayanan pada simpang jalan tersebut kurang baik, dalam arti jumlah kendaraan yang dilewatkan oleh jalan mendekati batas maksimal kemampuan ruas jalan, kondisi tersebut dapat menimbulkan permasalahan lalu lintas. Penelitian ini mempunyai tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengurangi terjadinya antrian kendaraan yang panjang maka perlu dilakukan koordinasi sinyal, Hasil analisis menunjukkan bahwa simpang Bandarjo dengan lebar efektif yang telah ada sudah tidak dapat menampung arus lalu lintas pada jam puncak. Setelah dilakukan analisis-analisis simpang bersinyal secara sistematis serta mengetahui apakah keadaan eksisting pada simpang tersebut masih dalam kondisi yang aman, maka setelah teridentifikasi penyebab kemacetan lalu lintas dikarenakan arus lalu lintas yang melewati simpang Bandarjo semakin meningkat sehingga kapasitas simpang jalan mendekati batas kemampuan maksimal. Selanjutnya perlu diadakan perencanaan ulang dan perubahan geometrik pada tiap mulut simpang agar pergerakan lalu lintas menjadi lancar. Untuk meningkatkan kapasitas jalan dilakukan pelebaran jalan (widding), pada lajur pelebaran digunakan perkerasan jalan dengan desain perkerasan kaku (rigid pavement). Kata kunci : Kinerja Simpang bersinyal, kapasitas, hambatan samping, fase sinyal, geometri dan simpang bersinyal dan perkerasan jala