Strategi bertahan pedagang pasar malam di Kabupaten Bangka Tengah

Pasar malam merupakan bagian daripada sektor ekonomi informal yang menjadi alternatif bagi sebagian masyarakat yang tidak mampu bersaing dalam sektor ekonomi formal akibat tingginya pertumbuhan angkatan kerja yang tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Penelitian ini menggunakan teori Praktik Sosial oleh Pierre Bourdieu. Teori Praktik Sosial memiliki rumus (Habitus x Modal) + Ranah = Praktik. Dalam praktik sosial, semua individu berjuang untuk dapat memenangkan pertempuran dalam berbagai ranah kehidupan yang di dalamnya terdapat kebiasaan-kebiasaan atau habitus dan dibutuhkan modal-modal yang khas dan berbeda dengan ranah kehidupan lainnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi selama penelitian berlangsung. Jumlah informan yang ada dalam penelitian ini sebanyak 19 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena keberadaan pasar malam di Kabupaten Bangka Tengah dapat ditinjau dari berbagai aspek, antara lain aspek ekonomi, aspek hubungan sosial, dan aspek kearifan lokal. Sementara itu dalam mempertahankan keberadaannya terhadap ancaman dari pasar-pasar modern, pedagang pasar malam mengembangkan strategi bertahan seperti menjual barang yang bermutu dan dibutuhkan oleh masyrakat, menggunakan model komunikasi yang baik dengan konsumen, dan menjual barang dagangan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan pasar modern