PROFIL PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KAWASAN RAWAN BENCANA

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi bencana yang sangat tinggi. 60% korban bencana adalah anak-anak. Maka upaya awal yang dapat dilakukan oleh lembaga PAUD sebagai tempat anak-anak belajar adalah menciptakan pengelolaan lingkungan belajar yang aman dan dapat melindungi anak-anak apabila terjadi bencana, tanpa melupakan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan belajar yang dapat menunjang perkembangan anak dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengelolaan lingkungan belajar lembaga pendidikan anak usia dini yang berada di kawasan rawan bencana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey deskriptif dengan menyebarkan kuesioner kepada 12 lembaga PAUD di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan belajar lembaga pendidikan anak usia dini yang berada di kawasan rawan bencana, berada pada kategori cukup sesuai. Hal tersebut menggambarkan lembaga PAUD di Kecamatan Cisarua belum mendapatkan sosialisasi yang baik tentang penerapan pengelolaan lingkungan belajar PAUD yang aman dan sesuai dengan pilar-pilar sekolah aman. Berdasarkan hasil tersebut, maka direkomendasikan bagi pemerintah untuk terus meningkatkan upaya sosialisasi dan bantuan terhadap lembaga PAUD dalam menerapkan sekolah aman bencana. Bagi lembaga PAUD yang berada di kawasan rawan bencana, disarankan untuk terus berupaya menciptakan pengelolaan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan bagi anak. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menggunakan variasi teknik pengumpulan data dan melakukan penelitian di wilayah yang lebih luas.---- Indonesia is an archipelago country which has a very high disaster potential. In this regard, 60% of the disaster victims in Indonesia are children. In order to tackle the problem, one of the earliest efforts that can be done by early childhood institutions is to make a safe management of learning environment. This effort can provide protection for the children without setting aside the principal management of learning environment that can support the children’s behavior. This study aims to investigate the profile of management on learning environment of early childhood institutions within disaster-prone areas. This study uses descriptive survey by giving out questionnaire to 12 early childhood institutions in Cisaruasub-district, Bandung Barat regency. The result of this study reveals that early childhood learning environment management within disaster-prone areas is in appropriate category. It leads to a conclusion that early childhood institutions in Cisarua sub-district have not received sufficient socialization regarding the practice of safe early childhood learning environment management which fit the principles of safe school. Moreover, it is recommended that the government increases the effort to further socialize and reach the early childhood institutions to apply disaster free school. In addition, for early childhood institutions within disaster-prone areas, it is recommended to keep increasing the efforts to make safe and fun learning environment for children. Last but not least, the next researcher can make a variation in data collection and expand the range of the data area